KOTA SERANG, biem.co — Peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi momen terpenting bagi kaum milenial dalam merajut persatuan jati diri kepemudaan nusantara untuk terus mencintai tanah air Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Provinsi Banten, Efi Afifi. Ia mengatakan walaupun ada sekat perbedaan antara ras, suku, agama yang membatasi kebersamaan, hal itu harus dihilangkan sehingga menjadi satu kesatuan tumpah darah Indonesia.
“Pemuda saat ini harus banyak belajar dan membaca terhadap apa yang dilakukan para pejuang dahulu. Dengan keterbatasan, mereka bisa bersatu untuk menjadi satu kekuatan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Kota Serang, Selasa(29/10/2019).
Ia menilai pemuda saat ini akan mengahadapi tantangan yang berat, yaitu era industri 4.0 yang semuanya berbasis digital.
“Walaupun satu sisi menjadi pintu masuknya produktivitas anak muda, sisi lain juga perlu kita akui jika anak muda tidak mampu memposisikan, maka era ini akan mengikis tataran sosial keagamaan,” tuturnya.
Menurutnya, pemuda juga harus bisa lebih cerdas memanfaatkan waktu sehingga tidak lupa terhadap tugasnya. Ia berharap ada pemuda yang menjadi pelopor untuk tidak mengikuti paham-paham kanan ataupun ajaran kiri, sehingga tidak cepat menyalahkan satu sama lain.
“Terlebih pada pemuda Banten sendiri harus melihat founding father dahulu. Pemuda Banten tidak boleh untuk memimpikan negara Islam, karena ulama dulu saja sudah realistis mengatakan tidak akan kembali lagi negera khilafah,” tegasnya.
Ia mengimbau para pemuda untuk terus berpegang teguh bahwa pemuda Banten mewarisi nilai keulamaan, yaitu kecintaan kepada Islam.
“Konsisten pada keimanan dan takwa tapi kaki harus juga tetap berada di pijakan bumi Banten yang cinta tanah air dan bangsa,” tutupnya. (juanda/red)