Sosok

Duo Putra Goib Sampaikan Pesan Melalui Guyonan

KOTA SERANG, biem.co — Apa yang terlintas dibenak jika mendengar kata “Goib”, pasti suatu hal yang berbau mistis. Namun berbeda dengan istilah “Goib” yang dimaksud oleh konten kreator yang juga sebagai Ketua Komisi II di DPRD Kota Serang, Pujiyanto.

Seperti nama konten YouTube-nya yaitu Duo Putra Goib, Pujiyanto meyebut bahwa “Goib” yang dimaksud itu Go Internasional Bro.

“Jadi ‘Goib’ dalam Duo Putra Goib bukan suatu yang berbau mistis, melainkan Go Internasional Bro. Jadi putra yang akan go internasional. Walaupun saya dari kampung tapi dengan cita-cita tinggi bahwasannya bisa go internasioanal,” ujarnya dibarengi tawaan ringan.

Dalam kontennya yang mulai bergabung di YouTube pada 28 Mei 2019 ini berkolaborasi dengan Ade Gogo aka Arban Ramizud Raray (wartawan) dan sudah menghasilkan 21 video.

Kepada biem.co, Pujiyanto mengaku yang melatarbelakangi dirinya membuat konten Duo Putra Goib berdasarkan keinginan dirinya untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan dibungkus guyonan, baik dari segi pariwisata, kritikan, dan pesan-pesan moral.

“Di konten-konten Duo Putra Goib, saya selalu menyampaikan pesan-pesan moral dengan gaya humor. Ini saya lakukan supaya pesan moral yang disampaikan bisa diterima, dan menarik untuk ditonton. Karena jika dengan penyampaian formal masyarakat jarang bisa menerima,” jelasnya.

“Saya contohkan acara rapat DPRD dengan kementrian, kita buat videonya, akhirnya masyarakat bisa tau kerja anggota dewannya yang selama ini tidak pernah diketahui oleh masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Pujiyanto juga menyampaikan dalam konten video yang digarapnya bersama tim, dalam rangka untuk mengkritisi pejabat-pejabat serta kebijakan yang tidak pro rakyat.

“Dalam video Duo Putra Goib juga ada kritikan-kritikan. Contohnya video yang berjudul ‘Kopi 30 Juta’ itu merupakan kopi-kopi untuk para pejabat. Seharusnya kopi itu memeiliki kesaktian yang luar biasa, ketika pejabat yang meminum kopi itu menjadi terang benderang, bisa mengetahui siapa yang memakan uang rakyat, siapa yang naikin BBM tengah malam dengan diam-diam. Jadi secara hemat dengan meminum kopi itu harus bisa memiliki manfaat yang besar,” terangnya.

Walaupun sebagai Ketua Komisi, dirinya mengaku tidak merasa malu dan akan menurunkan kredibilitasnya sebagai anggota dewan yang terhormat ketika membuat konten dengan berlaga seperti orang kampung. Bahkan dirinya merasa bisa akrab dengan siapapun dan dari golongan apapun.

“Saya tidak tertarik dengan sanjungan, kewibawaan, dan saya tidak butuh itu. Yang saya butuhkan adalah bisa hidup bermanfaat untuk rakyat, khoirunnas anfa’uhum linnas (Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain),” tandasnya. (iy)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button