KOTA SERANG, biem.co — Seorang warga lingkungan Pelopor, Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, ditemukan meninggal dunia di dalam sumur.
Dikabarkan korban terperosok ke dalam sumur air di rumahnya saat sedang memperbaiki mesin pompa air di rumahnya. Karena tidak kunjung keluar airnya, Korban memaksakan untuk turun ke sumur, dan terkena gas yang diduga beracun di dalam sumur.
Demikian dikatakan oleh Kapolsek Cipocok Jaya, Kompol Agus Supriyatno, usai menerima laporan dari Ketua RW setempat.
“Sekitar jam 13.00 kami menerima laporan dari Pak RW, setelah itu kami langsung menuju lokasi kejadian. Dan ditemukan korban sudah masuk ke sumur,” katanya kepada awak media, Selasa (22/10/2019).
Agus pun menyampaikan kronologis kejadiannya. Menurutnya, korban yang bernama Sukari (64) dan berprofesi sebagai tukang ojek ini sedang memperbaiki mesin pompa air di rumahnya. Setelah memperbaiki, air tak kunjung muncul. Sehingga korban berencana untuk turun ke sumur untuk melihat langsung kondisi di bawah.
“Setelah itu, anaknya menyampaikan kepada korban agar jangan masuk ke sumur. Namun, tanpa sepengetahuan keluarga, korban sudah memasuki sumur. Dugaan awal kami, korban sedang mencoba untuk memperbaiki pipa yang ada di bawah,” jelasnya.
Namun setelah beberapa meter, lanjut Agus, korban diperkirakan jatuh ke sumur lalu berteriak meminta tolong.
“Korban sudah minta tolong karena jatuh ke dasar sumur. Keluarganya langsung meminta tolong kepada tetangga, kepada Pak RW juga yang langsung menghubungi kami,” ungkapnya.
Ia mengaku, proses evakuasi korban cukup sulit. Pasalnya, luas dari sumur tersebut terbilang cukup kecil. Terlebih, sumur tersebut mengeluarkan gas yang diduga beracun, sehingga dibutuhkan peralatan tabung oksigen.
“Proses evakuasi bersama tim basarnas, ini pada awalnya cukup sulit. Karena kondisi sumur tersebut sudah mengeluarkan gas yang diduga beracun. Sementara kami tidak memiliki peralatan yang memadai, seperti tabung oksigen yang besarnya cukup untuk dimasukkan ke dalam sumur,” ungkapnya.
Akhirnya, tim gabungan berhasil melakukan evakuasi terhadap korban, pada pukul 17.10 WIB.
“Kami mendapatkan tabung oksigen yang besarnya sesuai dengan besar sumur dari teman-teman Cilegon. Sehingga pada pukul 17.10 WIB korban berhasil dievakuasi,” tandasnya. (*)