Kabar

Edi Ariadi Minta Santri Jadikan Pesantren sebagai Laboratorium Perdamaian

CILEGON, biem.co — Pemerintah Kota Cilegon memperingati Hari Santri Nasional ke-5 dengan mengadakan upacara di Alun-alun Kota Cilegon, Selasa (22/10).

Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi mengajak kepada para santri untuk menjadikan Pondok Pesantren sebagai laboratorium perdamaian.

“Pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam rahmatan lil alamin, Islam rahmah dan moderat dalam beragama. Sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multikultural, dengan ajaran inilah yang dapat menginspirasi santri berkontribusi merawat perdamaian dunia,” ungkapnya.

Disampaikan Edi, hal ini tidak lepas dari tema yang diangkat, yakni ‘Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia’.

“Isu perdamaian diangkat agar santri bisa menjadi pelopor perdamaian bagi seluruh dunia. Mari kita wujudkan itu,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Edi memaparkan bahwa Pemkot Cilegon bersama instansi dan donatur telah memberikan donasi kepada Pondok Pesantren yang ada di Kota Cilegon berupa paket sembako dan kitab-kitab kuning.

Lebih lanjut, Edi mengajak kepada para santri untuk mensyukuri keberadaan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren.

“Dengan undang-undang tentang pesantren ini memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pengabdian masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, dengan undang-undang ini negara hadir untuk memfasilitasi pesantren dengan baik.

“Dengan adanya undang-undang ini negara hadir memberikan rekognisi, afirmasi dan fasilitasi kepada pesantren dengan tetap menjaga kekhasan dan kemandiriannya. Dengan undnag-undang ini pula tamatan pesantren memiliki hak yang sama dengan tamatan lembaga lainnya,” pungkasnya. (wga/red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button