KOTA SERANG, biem.co — Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang digadang-gadang sebagai salah satu program prioritas duet Aje Kendor, hingga saat ini belum terealisasi.
Hal tersebut dikarenakan PKL Eks Stadion yang telah ditertibkan pada akhir tahun 2018 itu masih belum jelas nasibnya, dikarenakan tempat relokasi yang dijanjikan, belum juga sesuai dengan harapan.
Dengan terjadinya permasalahan tersebut, Komisi II DPRD Kota Serang menganggap kebijakan relokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, tidak konsisten dan gagal total.
Pernyataan tersebut terungkap pada audiensi yang dilakukan oleh Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) bersama dengan Komisi II DPRD Kota Serang dan Pemkot Serang. Mereka mengatakan, kondisi PKL saat ini sangat miris. Karena, mereka tidak memiliki kepastian untuk menjalankan usahanya.
Ketua SWOT Kota Serang, Muhammad Jejen mengatakan, PKL yang ingin berjualan harus kucing-kucingan dengan petugas.
“Sekarang mereka PKL yang ditertibkan di stadion, mau dagang di Kepandean lokasinya belum siap ditempati, mau dagang kembali di stadion nanti dikejar-kejar Satpol PP. Kan serba salah, kasian mereka,” katanya kepada awak media di ruang aspirasi, Senin (21/10/2019).
Jejen menuturkan, Pemkot Serang seharusnya dapat memberikan solusi yang nyata terhadap permasalahan yang kini menimpa para PKL.
“Kalau memang selama mereka terkatung-katung ini Pemkot bersedia memberikan jaminan hidup sehari-hari, ya kami tidak masalah. Tapi kan pemkot enggak memberikan itu. PKL dibiarkan luntang-lantung cari makan, sedangkan tidak ada kepastian mereka dapat kembali mencari rezeki,” tuturnya.
Berangkat dari itu, SWOT menuntut kepada Pemkot Serang, untuk meninjau kembali kebijakan relokasi yang hingga saat ini kacau balau.
Sementara itu Ketua Komisi II, Pujiyanto, mengatakan bahwa DPRD Kota Serang sangat terbuka untuk menerima segala aspirasi dan aduan dari masyarakat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman SWOT. Mereka adalah bagian daripada masyarakat juga. Mereka menyampaikan aspirasi perihal ketidakpuasan dari PKL terlait dengan relokasi,” ujarnya.
Menanggapi isu yang disampaikan oleh SWOT, Pujiyanto mengaku bahwa pihaknya pun sepakat. Ia mengatakan, Pemkot Serang dalam melakukan kebijakan relokasi, memang terkesan asal-asalan.
“Logikanya seperti ini, ketika kita mau pindah rumah, tentu kita harus menyiapkan rumah yang akan kita tinggali kan? Nah sekarang, Pemkot Serang ingin memindahkan PKL ke Kepandean, sedangkan disana fasilitas dan segalanya itu belum dipersiapkan,” katanya.
Bahkan karena hal tersebut, ia mengatakan bahwa program relokasi yang dijalankan oleh Pemkot Serang, tidak konsisten dan gagal total. (iy)