biem.co – Mengupil memang memberikan sensasi tersendiri bagi para penikmatnya. Memang terkadang menjijikan. Namun, tanpa disadari hal tersebut telah jadi kebiasaan. Meski demikian, dibalik ‘kenikmatan’ mengupil, banyak juga bahaya yang mengintainya.
Mengupil dapat menimbulkan luka yang mana bisa memicu timbulnya kerak atau keropeng yang membutuhkan beberapa pekan untuk sembuh.
Profesor otolaringologi di Universitas Colorado, Vijay Ramakrishnan, menyoroti infeksi yang bisa terjadi akibat mengupil. Jari dan bagian bawah kuku adalah sarang bakteri serta virus.
“Bayangkan menjejalkan jari berlapis virus dan bakteri itu ke dalam hidung setelah seharian beraktivitas. Otomatis lubang hidung menjadi pintu masuknya mikroorganisme ke bagian dalam tubuh,” paparnya.
Tak hanya itu, mengupil juga dapat menyebabkan timbulnya infeksi pneumokokus. Peneliti, Victoria Connor, MD, mengatakan, infeksi pneumokokus adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia.
“Infeksi ini menyebabkan sekitar 1,3 juta kematian pada anak-anak balita setiap tahun. Infeksi ini dapat menyebabkan pneumonia, serta sepsis, dan meningitis,” tuturnya seperti dilansir dari republika.co.id.
Maka dari itu, para peneliti dan dokter menekankan pentingnya menjaga kebersihan tangan yang baik untuk menghindari paparan bakteri dan berbagai penyakit lainnya.
Cara terbaik untuk menghindarinya dengan berhenti mengupil. Jika hidung terasa kering atau lembab dan timbul keinginan mengupil, disarankan menyemprot lubang hidung dengan semprotan garam.
Selain itu, menggunakan pelembap udara pada malam hari dapat mengurangi risiko hidung terasa kering. Apabila bagian dalam hidung sudah muncul luka atau keropeng, oleskan petroleum jelly agar mempercepat proses penyembuhan. Setelah mengetahui bahaya mengupil ini, lebih berhati-hati, ya, Sob. (rai)
