biem.co — Upaya Khusus (Upsus) jagung akhir-akhir ini gencar terdengar di kalangan masyarakat Pandeglang. Upsus kian dikenal setelah Pemerintah Kabupaten Pandeglang melakukan sosialisasi secara berkala kepada para petani. Program ini merupakan salah satu program unggulan dari Kementan yang didukung dan diimplementasikan dengan baik oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Tujuan dari program ini yaitu untuk meningkatkan produktivitas komoditi pangan untuk menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan. Diharapkan dari program Upsus jagung ini akan dapat menghidupkan produktivitas para petani serta meningkatkan perekonomian daerah.
Program ini pun diharapkan membawa perubahan kondisi Kabupaten Pandeglang menjadi daerah yang menyediakan ketahanan pangan jagung untuk regional bahkan nasional.
Memasuki tahun kedua, pengembangan program Upsus jagung menunjukkan hasil yang kian positif. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya angka produksi jagung dan lahan yang digunakan untuk untuk sektor pertanian.
Apakah Program Upsus Jagung di Kabupaten Pandeglang Dapat Dilanjutkan?
Menurut publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang, sektor pertanian memiliki peran penting di Kabupaten Pandeglang, karena sebesar 35,05 persen PDRB Kabupaten Pandeglang disumbang dari sektor pertanian.
Jagung merupakan salah satu komoditi yang banyak dibudidayakan atau ditanam oleh masyarakat Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan data dari ‘Pandeglang Dalam Angka Tahun 2019’, produksi jagung dan luas lahan pada tahun 2011-2018 digambarkan dengan grafik di bawah ini

Grafik di atas menunjukkan hasil berupa produksi jagung pada tahun 2011-2016 mengalami fluktuasi, akan tetapi di dua tahun selanjutnya terjadi kenaikan jumlah produksi yang cukup signifikan, yaitu pada tahun 2017 sebesar 41.418 ton dan tahun 2018 sebesar 222.374 ton.
Hal ini dibarengi pula oleh peningkatan luas lahan tanaman jagung, terjadi kenaikan yang cukup signifikan terutama di tahun 2017 naik hingga 10.296 hektar dan melonjak naik lagi di tahun 2018 yaitu sebesar 45.339 hektar.
Berdasarkan grafik di atas dapat digambarkan bahwa semakin luas lahan yang digunakan untuk lahan pertanian, maka semakin besar pula produksi jagung yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan program Upsus dua tahun terakhir sukses dijalankan.
Pada tahun 2017 dan tahun 2018, produksi jagung Kabupaten Pandeglang meningkat dengan sangat pesat. Dengan kata lain, pembukaan lahan produksi untuk pertanian sesuai dengan harapan dari program tersebut.
Upaya yang Harus Dilakukan Setelah Dua Tahun Program Upsus Berjalan
Dengan pengalaman dua tahun terakhir pengembangan jagung, Pemerintah Kabupaten Pandeglang seharusnya sudah memiliki gambaran bagaimana cara melakukan optimalisasi untuk tahun–tahun selanjutnya. Terutama optimaslisasi bagaimana caranya untuk menjaga kualitas dan harga jagung.
Dilansir dari Republika.co.id, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, “Kita akan fokus pada peningkatan kualitas jagung dengan penyediaan sarana dryer (mesin pengering), corn sheller, sehingga dengan alat ini kita bisa menghasilkan kualitas jagung pipil kering yang baik. Sehingga harga bisa menguntungkan petani.”
Baca Juga
Sejauh ini, pihaknya telah bekerja sama dengan PT. Salim Group (Group Indofood) untuk berkomitmen membangun dryer jagung berkapasitas 12-18 ton per hari. Selain bekerja sama dengan perusahaan, pemerintah pun dikabarkan telah diberikan bantuan dari Kementrian Pertanian Indonesia.
Inilah upaya yang tengah digalangkan oleh pemerintah dalam melindungi masyarakatnya, terutama di bidang pertanian. Oleh sebab itu, program Upsus jagung ini diharapkan dapat terus berjalan karena manfaat yang diberikan oleh program ini begitu besar untuk kemajuan masyarakat Kabupaten Pandeglang di sektor pertanian.
Selain itu, untuk menjaga eksistensi kerberlangsungan suksesnya produktivitas para masyarakat di sekitar Kabupaten Pandeglang diharapkan memberikan dukungan secara penuh dengan cara membeli produk atau barang lokal. Sehingga keberlangsungan sukses tersebut dapat berlanjut dalam jangka waktu yang panjang. (red)