biem.co — Timnas U-16 Indonesia telah memastikan diri menjadi salah satu peserta Piala Asia U-16 2020 usai bermain imbang dengan timnas U-16 China.
Garuda Asia, julukan timnas U-16 Indonesia lolos dengan predikat runner-up terbaik untuk sementara waktu lewat torehan tujuh poin dari tiga pertandingan.
Selain itu, timnas Indonesia unggul produktivitas gol dengan koleksi 12 gol dari tiga pertandingan babak Kualifikasi Piala Asia.
Untuk diketahui, pertandingan dan kemenangan Garuda Asia menghadapi timnas U-16 Mariana Utara tidak dihitung dalam klasemen runner-up terbaik.
Hal itu dikarenakan tidak semua grup terdiri atas lima kontestan. Jadi, perhitungan tidak melibatkan tim yang berada di posisi kelima.
Usai laga kontra China, pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti saat menemui awak media mengaku bersyukur dapat membawa timnya lolos ke babak utama Piala Asia U-16 2020.
“Alhamdulillah, hasil kerja keras pemain yang bekerja secara maksimal. Terima kasih juga kepada wartawan dan suporter pecinta sepak bola Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut Bima Sakti menuturkan, dirinya sangat mengapresiasi kerja keras yang dilakukan para pemainnya.
“Doa mereka penting. Poin kami sama tapi kalah selisih gol dari timnas U-16 China. Saya apresiasi kerja keras dari pemain,” ujarnya menambahkan.
Mengenai hasil pertandingan, Bima Sakti menyayangkan peluang-peluang yang didapatkan timnas U-16 yang tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
Baca Juga
Misalnya, peluang emas dari Athallah Araihan yang mengenai tiang gawang pada babak kedua saat sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper.
Ke depan, Bima Sakti menginginkan anak asuhnya untuk lebih memaksimalkan penyelesaian akhir.
“Sekali lagi masih masalah finishing touch, babak pertama saya juga bilang ke pemain jangan kehilangan bola. Harus main dulu,” ungkap pelatih berusia 43 tahun itu.
Selain itu, Bima Sakti juga menyoroti stamina timnya yang turun pada babak kedua dan tampil tidak sebaik pada babak pertama.
“Kondisi fisik memang evaluasi buat kita. Ke depan masalah fisik dan finishing touch juga harus diatur lagi,” tandasnya. (Eys)