biem.co – Klinik Hayandra dan Hayandra Lab tengah berupaya mengembangkan teknologi terapi sel lewat Hibah Riset Hayandra yang resmi di-launching dalam perayaan ulang tahun Klinik Hayandra yang ke-10, Sabtu (14/9/2019). HayandraLab menjadi laboratorium yang secara resmi berizin untuk menyelenggarakan pengolahan sel untuk aplikasi klinis.
Pentingnya riset yang berkesinambungan dalam mendukung layanan terapi yang aman, efektif dan efisien menjadi salah satu alasan HayandraLab didirikan.
Konsultan Bedah Onkologi Klinik Hayandra dr. Sonar Soni Panigoro menerangkan, terapi sel di Indonesia sesuai dengan Permenkes No. 32 Tahun 2018 mengikuti kaidah riset berbasis layanan. Yang artinya, teknologi baru yang sudah dapat dilakukan ke pasien sambil menjalankan riset untuk mendapatkan data ilmiah.
Baca Juga
“Hibah Riset Hayandra diharapkan dapat berguna bagi para peneliti yang tertarik untuk bersama-sama dengan Hayandra mengembangkan teknologi terapi sel di Indonesia, sehingga mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri,” kata dr. Sonar.
“Ini termasuk inovasi baru di bidang kesehatan di Indonesia,” imbuhnya.
Untuk diketahui, HayandraLab sendiri telah memiliki fasilitas pengolahan sel autologus (sel yang berasal dari pasien sendiri). Produk sel autologous yang diproses di HayandraLab dapat digunakan untuk tujuan penelitian dan pelayanan terstandar di rumah sakit, klinik, atau fasilitas kesehatan yang berizin.
Rancang bangun dan penetapan sistem manajemen dan operasional HayandraLab mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pengolahan Sel Punca untuk Aplikasi Klinis. (hh)
