KOTA CILEGON, biem.co — Sebanyak 60 orang peserta dari berbagai media mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) dan Karya Latih Wartawan (KLW) sebagai syarat untuk sertifikasi profesi di Pusdikat PWI Cilegon.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Jum’at, (6/9/2019) tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Lebak, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo) Provinsi Banten serta perwakilan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat.
Dalam hal tersebut perwakilan pengurus PWI Banten menyebutkan bahwa para jurnalis harus bisa melakukan syiar. Bukan hanya pemberitaan yang penuh kontroversi.
Kadis Kominfo Provinsi Banten, Komari sangat mengapresiasi inovasi tinggi kemajuan jurnalis di Banten, termasuk adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan pembangunan boarding school journalist yang digagas Firdaus selaku tokoh jurnalis di Banten.
“Memang ini ada dalam benak saya dan firdaus pada saat itu, untuk membangun insan pers yang lebih baik di Banten,” ujarnya.
Tumbuhnya pers di Provinsi Banten, lanjut Komari, secara tidak langsung mendukung pertumbuhan ekonomi yang ada.
“Setelah tumbuh, kemudian bagaimana cara memprofesionalkan SDM yang ada dengan memberikan sertifikat. Dengan adanya sertifikat tersebut, kawan-kawan tidak bisa diremehkan,” jelasnya.
Perlu kita ketahui pula bahwa sempat terjadi kondisi fundamental yang menggoyahkan dunia pers, kondisi tersebut membuat sebagian media harus mengalami bangkrut, sebagian yang bertahan masih tetap melanjutkan bisnis medianya.
Akhirnya dengan kondisi yang seperti itu, insan pers di banten dibentuk tahan banting, profesional, sejahtera, dan pintar bersaing.
“Kalo punya ide buat industri pers pertahankan, jangan takut, orang yang bertahan akan bertemu dengan kesejahteraannya. Walau pilihan, ini proses ujian,” katanya.
“Apa yang jadi cita-cita PWI saya rasa juga adalah untuk mensupport pemerintah juga,” sambungnya seraya mengakhiri. (Iqbal)
