JAKARTA, biem.co – Sebanyak 500 orang perempuan pengawas pemilihan umum (pemilu) se-Indonesia berkumpul dalam kegiatan konsolidasi nasional yang diadakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Sabtu, (31/8).
Lima pengawas perempuan dari Banten turut hadir dalam kegiatan tersebut. Kelimanya yaitu Dr. Nuryati Solapari selaku Komisioner Bawaslu Banten, Liah Culiah selaku Komisioner Bawaslu Kota Serang, Karina Permata Hati selaku Komisioner Bawaslu Kota Tangerang Selatan, Siti Patonah selaku Komisioner Bawaslu Kota Tangerang dan Lina Herlina selaku Komisioner Bawaslu Kabupaten Pandeglang.
Dalam sambutannya, Dr. Ratna Dewi Pettalolo yang merupakan satu-satunya komisioner perempuan di Bawaslu RI mengimbau agar perempuan dapat melakukan politik feminim.
“Politik feminim itu politik yang bersih, melayani dan untuk kemaslahatan orang banyak,” katanya.

Lebih lanjut Ia meminta Komisioner perempuan Bawaslu Provinsi dan Kota se-Indonesia untuk turut aktif dalam penyelenggaraan pemilu.
“Kehadiran perempuan dalam pengawas pemilu harus mewarnai bukan hanya mewakili 30 persen,” imbuhnya.
Senada dengan Dewi, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Nihayatul Wafiroh mengungkapkan, kekuatan pengawas perempuan adalah berjejaring.
“Perempuan tentunya lebih luwes dalam berkomunikasi. Meski begitu, ketika berucap jangan menghantam sesama perempuan karena kita sebagai perwakilan,” ujar Nihayatul.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kota Serang, Liah Culiah merasa bersyukur dapat menjadi perwakilan Banten dalam konsolidasi yang menghadirkan perempuan-perempuan hebat se-Indonesia itu.
“Semoga partisipasi perempuan meningkat baik di ranah penyelenggara maupun parlemen, bukan hanya menjadi pelengkap tetapi menjadi penentu dan berani menyuarakan aspirasi,” tandasnya. (Eys)