Terkini

QRIS Permudah Transaksi Non-Tunai

KOTA SERANG, biem.co — Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten sosialisasikan QR Code Strandar Indonesia (QRIS) untuk pembayaran melaui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking, yang dilakukan di Gedung BI Banten, Kota Serang, Kamis (22/08/2019).

Sebelumnya, QRIS sudah di luncurkan oleh Bank Indonesia Pusat, bertepatan dengan HUT ke-74 Kemerdekaan RI, di Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

Dalam rilis yang biem.co terima, implementasi QRIS secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020, quna memberikan masa transisi persiapan bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PISP). Peluncuran QRIS merupakan salah satu implementasi Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SP) 2025, yang telah dicanangkan pada Mei 2019 lalu.

Dalam peluncurannya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa QRIS yang mengusung semangat UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung), bertujuan untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, untuk Indonesia Maju.

QRIS unggul mengandung makna, yaitu Pertama, UNiversal, penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.

Kedua, GampanG, masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel.

Ketiga, Untung, transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi permbayaran pada ponsel.

Keempat, Langsung, transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.

Kepala Perwakilan BI Banten, Erwin Soeriadimadja menyampaikan QRIS disusun oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co.1 untuk mendukung interkoneksi instrumen sistem permbayaran yang lebih luas dan mengakomodasi kebutuhan spesifik negara.

“Sehingga memudahkan interoperabilitas antar penyelenggara, antar instrumen, termasuk antar negara,” katanya.

Untuk tahap awal, kata Erwin QRIS fokus pada penerapan QR Code Payment model Merchant Presented Mode (MPM) dimana penjual (merchant) yang akan menampilkan QR Code pembayaran untuk dipindai oleh pembeli (customer) ketika melakukan transaksi pembayaran.

“Sebelum siap diluncurkan, spesifikasi teknis standar QR interkoneksinya telah melewati uji coba (piloting) pada tahap pertama pada bulan September hingga November 2018 dan tahap kedua pada bulan April hingga Mei 2019,” pungkasnya. (*/iy)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button