KABUPATEN PANDEGLANG, biem.co – Dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, lima dosen Universitas Bina Bangsa (Uniba) melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Kurung Dahu, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, Minggu (18/8/2019).
Mereka mengadakan workshop yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dengan peningkatan produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kelima dosen tersebut, diantaranya Andreas Tri Panudju, Rina Nopianti, Hadi Kurniawanto, Anton Nasrullah dan Basuki Rakhim Setya Permana.
Pada konteks pelaksanaannya, mereka melibatkan para mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 35, yang juga tengah melakukan program PKM di desa setempat.
Andreas Tri Panudju, salah seorang dosen mengatakan potensi yang ada di Kecamatan Cadasari sangatlah luas, namun sangat disayangkan masyarakat setempat masih kurang dalam melakukan pengembangan produktivitas UMKM.
“Masyarakatnya masih belum terlatih dan terdidik dalam produksi UMKM,” kata Andreas kepada biem.co.
Baca Juga
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan olehnya, penduduk desa kebanyakan merupakan petani cengkeh dan kopi. Di samping itu, para ibu-ibu di desa setempat kerap memproduksi dapros.
“Kalau bapak-bapaknya berjualan di Pasar Pandeglang,” ujarnya.
Sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKM di desa tersebut, menurutnya yang paling berpotensi di Desa Kurung Dahu adalah tanaman cengkeh sebab memiliki nilai jual yang menjanjikan. Mengingat dari helai daun cengkeh yang berjatuhan hingga batang cengkeh yang kering dapat diolah menjadi minyak atsiri.
“Minyak atsiri cukup mahal di pasaran karena sebotol kecil ukuran 10 ml harganya sudah di atas Rp50 ribu,” jelasnya.
Oleh sebab itu, ia bersama keempat dosen lainnya mencoba untuk mengenalkan hal-hal yang menyangkut peningkatan nilai ekonomis pada UMKM yang telah berjalan di masyarakat agar nantinya, masyarakat dapat memberdayakan diri mereka sendiri dengan meningkatkan produktivitas yang telah mereka lakukan.
Menurutnya, pihak desa serta kecamatan setempat sangat mengahargai atas usaha pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan nilai ekonomis pada UMKM yang berkembang di masyarakat.
Kedepan, pihaknya akan dilibatkan dalam tim inovasi daerah dan akan diarahkan untuk menghidupkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang saat ini tidak berjalan.
“Dalam tim ini akan diarahkan untuk menghidupkan BUMDes yang saat ini stagnan. Selain itu, kami diminta untuk memberdayakan masyarakat desa dengan memanfaatkan dana desa dengan hal yang produktif. Jadi kedepan, ada kerja sama lebih lanjut yang kaitannya dengan peningkatan produktivitas UMKM,” tukasnya.
Diketahui, kelima dosen tersebut akan melakukan penelitian bersama masyarakat dalam konteks PKM untuk mendapatkan dana dari Kemenristekdikti. Dari sana, mereka berharap masyarakat nantinya bisa memiliki mesin-mesin pembuat minyak atsiri.
Sementara itu, dirinya berharap untuk dapat melakukan pembinaan terhadap masyarakat secara berkesinambungan hingga terbentuknya desa binaan untuk terus-menerus menularkan kreativitas, kemampuan dan pengetahuan untuk memberdayakan ekonomi mereka.
“Saat ini belum ada desa binaan. Kedepan kita rencanakan itu dan sudah dibicarakan secara informal bersama kecamatan,” pungkasnya. (iqbal/adv)