KABUPATEN SERANG, biem.co – Relokasi 4 Sekolah Dasar di dua kecamatan terdampak proyek jalan tol Serang-Panimbang hingga kini nasibnya belum jelas. Pasalnya relokasi dan bangunan gedung sekolah pengganti belum ada, sementara kegiatan pembangunan jalan tol terus berjalan.
Empat SD yang ada di Kecamatan Kragilan dan Cikeusal ini berada di kawasan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang. Keempat sekolah yang harus direlokasi karena terkena dampak proyek jalan tol tersebut belum jelas, dan nasibnya kini seperti digantung, karena belum ada kejelasan kapan gedung baru dibangun sebagai ganti dari proyek tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya mengaku belum lama ini pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak PPK jalan tol Serang-Panimbang, mengingat sampai saat ini belum ada kejelasan kapan gedung untuk sekolah yang terdampak dibangun.
Sementara informasi yang ada, bangunan sekolah sudah harus berdiri sebelum ajaran tahun baru, namun di lapangan belum ada satu pun sekolah yang terkena dampak dibangun. Pihak PPK jalan tol pun belum menindaklanjuti karena belum lama ini juga ada penggantian pimpinan dari pihak PPK jalan tol.
Pemerintah daerah pun menegaskan tidak akan membongkar sekolah yang terdampak jalan tol sebelum lahan dan gedung pengganti sekolah dibangun dan berdiri. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
Diakui Asep, empat SD yang terdampak proyek jalan tersebut saat ini kegiatan belajar mengajarnya sudah terganggu, mengingat pembangunan jalan tol sedang berjalan.
Diketahui, di sepanjang proyek tol ini ada empat bangunan SDN yang terkena dampak. Sekolah yang terkena yaitu SDN Cipete di Kecamatan Kragilan, SDN Inpres, SDN Cilayangguha dan SDN Seba yang berada di Kecamatan Cikeusal. (firo)