KOTA SERANG, biem.co — Musim kemarau yang saat ini sedang melanda Indonesia, mulai mengancam produktivitas padi di Kota Serang.
Hal ini diperparah dengan ditutupnya bendungan Pamarayan sebagai penyuplai air terbesar yang membuat rentetan panjang kekhawatiran akan gagalnya panen.
Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Peternakan (DPKP) Kota Serang, Edinata mengatakan, saat ini pihaknya sedang waspada terkait dengan datangnya musim kemarau. Karena menurutnya, tingkat produktivitas padi, sangat tergantung pada ketersediaan air.
“Kekeringan ini masih dalam tingkat waspada ya. Jadi belum masuk pada kekeringan yang benar-benar kekeringan,” ucapnya saat dihubungi via telepon, Kamis (01/08/2019).
Ditutupnya bendungan Pamarayan Barat, kata Edinata, juga menjadi tantangan terberat.
“Kalau bendungan ini tidak dibuka, palingan yang berhasil tanamannya itu cuma sekitar 1.700 Ha. Sedangkan, lahan kita di Kasemen aja 3.500 Ha. Tidak ada setengahnya. Jadi kalau bendungannya tetap ditutup hingga 2020, gagal sudah,” tuturnya.
Namun demikian pihaknya masih mengupayakan agar bendungan Pamarayan secepatnya bisa dibuka.
“Kita sudah lakukan rapat, untuk cari solusinya,” tandasnya. (iy)