Kabar

Pasca Erupsi, Gunung Tangkuban Parahu Masih Ditutup

biem.co – Sempat mengalami erupsi pada Jumat (26/7/2019) lalu, Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu hingga hari ini masih ditutup oleh pihak pengelola. Penutupan kawasan dititikberatkan pada aspek keselamatan manusia.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan Gunung Tangkuban Parahu pada status Level I (Normal). Gunung dengan ketinggian 2.084 mdpl tersebut mengalami erupsi yang bersifat freatik. Erupsi yang terjadi sekitar pukul 15.48 WIB itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 5 menit 30 detik.

Berdasarkan rilis yang dipublikasikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada website resminya, penutupan kawasan tersebut atas rekomendasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di hadapan awak media pada Senin lalu (29/07/2019).

“Yang pertama adalah keselamatan manusia,” kata Ridwan. Pada saat berkunjung ke lokasi terdampak.

Mantan Wali Kota Bandung tersebut juga memberikan arahan bahwa sebelum dibuka akan dipastikan terlebih dahulu rekomendasi yang diberikan oleh PVMBG.

Pihaknya juga akan mengevaluasi terkait dengan jalur evakuasi dan sistem standard operating procedure (SOP) untuk mengantisipasi ancaman bahaya erupsi. Ridwan meminta semua pihak terkait dengan berlakunya penutupan kawasan wisata sekitar Gunung Tangkuban Parahu. Menurutnya, pasca erupsi tersebut berpengaruh pada tiga dimensi, yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi.

“Jalur evakuasi akan dievaluasi. Hari ini akan melihat secara langsung di lapangan. Jalur dan sistem SOP akan dibahas. Apabila sudah mendapatkan informasi lengkap akan dibahas esok,” ujarnya.

Sementara itu, adanya simpang siur berita pasca erupsi memicu kepanikan masyarakat. Untuk itu, Ridwan menekankan pada aspek edukasi yang bersifat dua arah, baik dari pengelola maupun masyarakat. Masyarakat diminta untuk tidak mendramatisasi situasi tertentu.

“Kadang komentar yang sensitif harus dikurangi, karena semua orang punya media sekarang,” jelasnya.

Dalam mengakses informasi, masyarakat diiimbau selalu merujuk informasi pada lembaga yang resmi, seperti pemerintah daerah atau lembaga kebencanaan.

Pada status tersebut PVMBG melalui Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter, serta tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

Seluruh pihak juga harus mewaspadai atas meningkatnya konsentrasi gas gas vulkanik dan dihimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.

Selain itu semua pihak juga perlu mewaspadai akan terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas. (Iqbal/red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button