KABUPATEN SIDRAP, biem.co — Pelaksanaan Upacara Pembukaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) untuk tingkat SMA/SMK se-Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan dipusatkan di SMKN 1 Sidrap, Senin (15/07/2019).
Upacara tersebut diikuti seluruh SMA–SMK Negeri dan swasta di Kabupaten Sidrap. Bertindak selaku Inspektur Upacara, Wakil Bupati Sidrap Mahmud Yusuf dan dihadiri Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII yang diwakili Amiruddin, serta seluruh kepala sekolah.
Tidak hanya siswa baru, pihak sekolah dan pejabat pemerintah yang hadir, tetapi pelaksanaan upacara juga disaksikan langsung oleh orang tua/wali siswa baru.
“Saya harap, Ananda tidak terkontaminasi dengan berbagai perilaku menyimpang dan gaya hidup yang berlebihan, seperti bahaya narkoba dan gaya hidup hedonisme. Sebagai generasi milenial, seharusnya tetap menunjukkan perilaku yang santun dan bermartabat tanpa larut dalam gaya hidup melenial,” ucap Mahmud dalam sambutannya.
Mahmud Yusuf juga menyampaikan peran generasi saat ini untuk pembangunan bangsa kedepannya.
“Ananda sekalian adalah generasi muda harapan bangsa dan negara. Bagaimana wajah bangsa lima, sepuluh, lima belas tahun ke depan akan tercermin pada Ananda sekalian sebagai generasi penerus pembangunan bangsa,” ungkapnya.
Untuk diketahui, kondisi sekolah SMA dan SMK se-Provinsi Sulawesi Selatan kini mencapai 80 persen berada dalam akreditasi A dan B. Kondisi ini menjadikan hilangnya disparitas sekolah dan favoritisme sekolah.
“Ini berarti bahwa tidak ada lagi disparitas antar sekolah. Tidak ada lagi favoritisme sekolah, tidak ada lagi eksklusifisme sekolah, yang ada adalah education for all, yaitu memberi aksesibilitas kepada peserta didik untuk bersekolah, dan memilih sekolah yang dekat dari rumah,” tambahnya.
Pelaksanaan PLS menjadi wadah untuk memperkenalkan lingkungan sekolah, tata tertib dan kondisi sekolah.
“Pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah ditekankan tanpa bullying dan benar-benar hadir sebagai wadah untuk mengantar peserta didik baru untuk memasuki lingkungan sekolah yang baru. Sekolah kemudian harus memperkenalkan program-program, tata tertib, jurusan, organisasi di sekolah dan ekstrakurikuler,” harap Mahmud. (red)