KOTA SERANG, biem.co — Ada yang menarik di upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara Ke-73 di Polda Banten kemarin, Rabu (10/07/2019). Pasalnya pada acara hari jadi institusi kepolisian Indonesia tersebut di hadiri Rombongan Suku Baduy yang datang dari pedalaman Desa Kanekes, Lebak.
Terpantau kru biem, pada acara mereka mengenakan baju dan celana hitam, ditambah ikat kepala biru ciri khas suku Baduy. Namun ada hal unik saat melihat mereka memakai alas kaki sandal, padahal biasanya Suku Baduy hanya boleh bertelanjang kaki.
“Biasanya juga setiap tahun acara ini kita datang. Ya kalau diundang kita datang,” ucap Kepala Desa Kanekes Saija yang merupakan wilayah di mana Suku Baduy menetap,
Pria yang kerap dipanggil Jaro saija ini, datang bersama empat warga Suku Baduy luar untuk menemaninya. Dia mengaku datang menaiki mobil hingga sampai ke Serang, karena bagi Suku Baduy luar memang dibolehkan menaiki kendaraan berbahan bakar minyak sementara Baduy dalam itu tidak boleh.
Saat ditanya apakah ada amanat dari Puun yang merupakan pimpinan adat tertinggi suku Baduy pada HUT kepolisian ini, dirinya mengaku tidak ada pesan khusus dari Puun.
“Tidak ada pesan dari Puun,” katanya.
Lebih lanjut Jaro Saija juga menuturkan kondisi wilayah Suku Baduy saat ini sedang dilanda kekeringan. Meski begitu, musim kemarau tidak mempengaruhi pertanian mereka karena memang jadwal tanam padi sesuai adat baru bisa dilakukan pada tiga bulan mendatang.
“Lagi musim kekeringan juga di sana, tapi syukurnya nggak ada kekurangan air. Jadi untuk minum, makan, keperluan sehari-hari cukup,” ujar Jaro Saija dengan bahasa Sunda yang kental.
Karena tidak ada kegiatan tambahan, usai upacara HUT Bhayangkara mereka langsung pulang untuk lakukan kegiatan biasanya. (Juanda)