KOTA SERANG, biem.co – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Tb. Urip Henus, menanggapi pernyataan dari ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Serang, Tb. Udrasengsana terkait minimnya investasi di Kota Serang yang disebabkan kurangnya promosi.
Urip menuturkan bahwa hal tersebut wajar terjadi di Kota Serang. Karena, umur Kota Serang terbilang masih baru, dan belum berorientasi pada investasi.
“Wajar saja, Kota Serang masih di usia seumur jagung, otomatis investasi akan terhambat atau kecil. Kenapa? karena Kota Serang berbenah diri dulu. Jadi belum sempat melakukan promosi,” ujarnya, Selasa (9/07/2019).
Dalam kurun waktu yang sebentar tersebut, menurutnya Kota Serang masih melakukan penyesuaian dalam segi pemerintahan, dan lainnya.
“Misalkan pada 2007, kita masih belum ada apa-apa. 2008 masih bantuan Kabupaten, 2009 dan 2010 juga masih berbenah. Nah baru pada 2011 ini kita sudah bisa berjalan, namun dengan tertatih-tatih,” terangnya.
Lebih lanjut, Ia mengaku minimnya investor di Kota Serang saat ini, masih dalam batas wajar.
“Bagaimana orang mau menanam investasi, wong kita masih berbenah diri. Jadi tidak berlebihan, kalau dalam periode kemarin, kita masih kecil investasinya,” ungkapnya.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, dirinya meminta kepada kepala OPD terkait, yaitu Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), untuk dapat memberikan inovasi dalam melakukan promosi.
“Untuk kepala DPMPTSP yang sekarang, harus penuh dengan inovasi. Bagaimana mempromosikan potensi Kota Serang, sehingga investor tertarik untuk menanam investasi di sini,” jelasnya.
Selain itu, Urip mengatakan bahwa DPMPTSP harus memberikan jaminan keamanan kepada para investor. Karena jika tidak ada jaminan, akan mempersulit kedatangan investor.
“Juga jangan sampai, syarat-syarat perizinan ini sulit. Karena akan membuat para investor lari dari Kota Serang,” pungkasnya.