Kabar

Bupati Serang Sebut TMMD Bangkitkan Budaya Gotong Royong

KABUPATEN SERANG, biem.co — Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengungkapkan bahwa budaya gotong royong di lingkungan masyarakat harus terus dibangkitkan kembali. Karenanya, gotong royong merupakan budaya masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Bupati Tatu saat memberikan sambutan pada penutupan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Imbangan atas Kerja Sama Dinas PU dan Dinas Perkim Kabupaten Serang dengan Kodim 06/02 Serang serta masyarakat Desa Kebon Cau, Kecamatan Pamarayan, Selasa (09/07/2019).

TMMD Imbangan yang bertemakan Melalui TMMD Kita Tingkatkan Kebersamaan dalam Semangat Gorong Royong dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Guna Mewujudkan Ketahanan Nasional ini digelar di Kampung Pasir Huni.

“Gotong rotong harus dibangkitkan, jangan sampai punah. Karena kalau warga terlibat (membangun jalan) rasa memilikinya beda karena ikut berkeringat. Jadi peran masyarakat harus digalakan (dalam pembangunan). Memang saya lihat kades dan warga terlihat kompak,” ujarnya.

Tatu berpesan kepada masyarakat Desa Kebon Cau agar bisa bersama-sama menjaga kondisi jalan yang saat ini sudah dibuka kembali melalui Program TMMD Imbangan. Diketahui, sebelumnya jalan desa tersebut sudah ada, namun kembali tertutup menjadi hutan sehingga tidak bisa dilalui oleh masyarakat.

”Apa yang sudah dibangun tolong dijaga, kalau dijaga bisa bertahan lama,” ucapnya.

Bupati perempuan pertama di Kabupaten Serang ini menuturkan, Program TMMD Imbangan berawal dari Pemkab Serang meminta bantuan Kodim Serang membuka jalan yang medannya berat.

“Dengan adanya TMMD, warga sekitar bisa diajak,” katanya.

Bupati Tatu memastikan, jalan desa sepanjang 1.850 kilometer yang saat ini sudah dibuka dengan dilakukan pengerasan melalui program TMMD Imbangan pada tahun mendatang akan dibangun dengan pengaspalan atau betonisasi.

“Sebab, jika tidak segera dibangun hotmix atau betonisasi disayangkan akan hancur kembali jalan tersebut,” katanya.

Terlebih, jelas Tatu, jalan tersebut merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak. Masyarakat sangat membutuhkan untuk bisa mengakses agar mudah untuk berobat ke rumah sakit.

“Tahun depan dianggarkan, kalau tidak nanti hancur lagi,” tutur Bupati.

Namun, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) membangun jalan ini sepanjang 1.850 kilo meter yang merupakan kewenangan desa karena untuk anggaran desa terbatas. Jadi, sebelumnya Pemkab Serang meminta izin terlebih dahulu kepada pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Banten agar bisa mengakses dengan membangun jalan itu yang statusnya di hibahkan.

“Karena statusnya ini bukan kewenangan pemda melainkan kewenangan pemerintah desa. Kita sampaikan ke BPK kalau bukan kita masuk mengakses membangun jalan pihak desa akan kesulitan karena dana desa tidak bisa mengcover semua. Maka pemda membangun sifatnya kita hibahkan, namun asset masih masuk dalam neraca desa hibah dari pemda,” terang Tatu.

Sementara Dandim 0602 Serang Letkol Inf Erwin Agung TWA mengatakan, untuk proses program TMMD Imbangan ini berjalan selama satu bulan untuk pengerasan jalan desa sepanjang 1850 kilo meter, jalan lingkungan sepanjang 750 kilo meter, pembanguna MCK 2 unit, dan pembangunan gorong-gorong 750 kilometer.

“Jadi sejarahnya pernah ada jalan sebelumnya dan tertutup menjadi hutan. Jalan ini sebenarnya sangat membantu masyarakat jika ingin berobat ke rumah yang dekat di wilayah Rangkasbitung, karena kalau berobat ke RSUD Serang sangat jauh,” ujarnya.

Erwin memastikan, selama proses pembangunan mengaku tidak kesulitan terlebih mengajak masyarakat untuk bergotong royong.

“Kita terus menggali bagaimana menciptakan gotong royong menyiapkan desa dari apapun seperti apa yang disampaikan Ibu Bupati agar gotong royong harus terus digalakan jangan sampia punah,” pungkasnya. (*/firo)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button