Kabar

Kekeringan di Gunungkidul, ACT Targetkan 500 Tangki Air Bersih

GUNUNGKIDUL, biem.co — Musim kemarau telah melanda Kabupaten Gunungkidul di Yogyakarta. Akibatnya, beberapa kecamatan kini mengalami kekeringan sehingga air menjadi barang langka.

Ada dua kecamatan yang mengalami dampak terparah kekeringan, diantaranya Kecamatan Girisubo dan Rongkop. ACT DIY pun turut berupaya menyalurkan bantuan air bersih di dua kecamatan tersebut.

Pihaknya telah mengirimikan 50 ribu liter air ke Desa Balong, Melikan, Nglindur, dan Tileng, dengan menggunakan truk tangki yang dapat membawa 5 ribu liter air sekali jalan.

Demikian disampaikan Koordinator Tim Program ACT DIY, Kharis Pradana.

“Air dipindah ke tandon yang telah disediakan di masing-masing desa, atau warga datang membawa ember untuk diisi air,” kata Kharis, dalam keterangannya, Selasa (03/07/2019).

Sebanyak 520 warga menikmati bantuan air bersih tersebut. Sukiyem (85), salah satu warga yang ikut mengantre, menyampaikan ucapan terima kasih bersama rasa syukur karena telah dapat menggunakan air bersih yang diberikan untuk mandi, minum, dan lainnya selama beberapa waktu kedepan.

Sebelumnya, untuk mendapatkan sumber air bersih, warga harus ke desa lainnya yang jaraknya cukup jauh.

Di sumber mata air tersebut menjadi salah satu titik mata air yang masih mengalir. Akibatnya tak sedikit masyarakat antre untuk mendapatkan air, termasuk truk-truk tangki yang berjajar mengantre berjam-jam untuk dapat mendapatkan air bersih.

“Saat mereka dapat jatah air bersih, mereka sangat bersyukur dan berterima kasih,” ungkap Kharis.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Cabang ACT DIY, Bagus Suryanto, puncak musim kemarau tahun ini akan terjadi di Bulan Agustus.

Insya Allah, dari lembaga kita targetkan 500 tangki air bersih untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan air di Gunungkidul,” ujar Bagus.

Kekeringan yang terjadi di Gunungkidul rupanya tak hanya berdampak pada masyarakat saja, tapi juga lahan garapan pertanian.

“Ribuan hektare lahan padi terancam mengalami puso di awal kemarau, air untuk kebutuhan konsumsi juga sulit didapatkan,” jelas Kharis. (hh)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button