LAMPUNG, biem.co — Setelah terjadi letusan hebat pada Desember 2018 lalu yang mengakibatkan longsoran separuh badan gunung serta berdampak tsunami di pesisir Provinsi Banten dan Lampung, kini Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi.
Aktivitas vulkanik dari gunung tersebut tercatat oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sabtu (29/6/2019) lalu.
Sementara itu, tinggi gunung juga terus bertambah. Saat ini, ketinggian gunung mencapai 157 Mdpl sejak terpangkas dari 338 Mpdl menjadi 110 Mpdl pada akhir Desember 2018 lalu.
Berdasarkan laporan hasil pengamatan pos pantau Hargo Pancuran Lampung Selatan, visual gunung tertutup kabut 0-III. Asap kawah utama cukup jelas. Saat erupsi kemarin, tinggi kolom abu yang keluar dari Gunung Anak Krakatau mencapai 500 sampai 1.000 meter di atas permukaan kawah.
Erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo mencapai 42-45 mm dan durasi 31-149 detik. Hembusan sebanyak 1 kali dengan amplitudo 30 mm dan durasi 93 detik. Dari rekaman seismograf, gunung api dengan ketinggian 157 Mdpl itu tercatat mengalami 4 kali gempa.
“Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah anak krakatau,” kata Andi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, seperti dikutip dari Sindo News.
Kendati demikian, diketahui aktivitas warga sekitar masih terlihat normal. Pelayaran kapal pun sampai saat ini berjalan lancar. (Iqbal/red)