Resensi

Dari Proses Pencarian Terhadap Tuhan Hingga Lahir Buku Antologi Puisi “Tengadah”

biem.co – Mengawali jejaknya pada tahun 2015 dengan menyelami dunia sastra khususnya puisi, Noval Fathurrohman merampungkan buku antologi puisi “Tengadah” yang telah launching di kampus Universitas Bina Bangsa (UNIBA) pada Kamis, (27/6/2019).

Syair-syair puisi yang ia sebut sebagai proses mengenal serta pencariannya terhadap Tuhan tersebut berhasil dibukukan setelah kurang lebih 4 tahun dirinya melakukan proses pengumpulan puisi yang mayoritas bertemakan ketuhanan.

Kepada kru biem, Noval mengaku dalam proses pembuatan sebanyak 41 syair puisi yang dibukukan tersebut berbuah dari proses perenungan panjang yang ia lakukan.

“Dalam proses pembuatannya saya lebih cenderung menyendiri di rumah dibandingkan beraktifitas di luar,” kata Noval.

Mantan ketua umum Unit Kegiatan Mahasiswa Lingkup Seni dan Budaya (UKM LISBU) tersebut  mengaku, sebelum dirinya benar-benar menerjunkan dirinya kepada dunia sastra, dalam prosesnya ia  sempat menjadikan kitab-kitab sufi sebagai bahan bacaan.

“Malah saya mencoba untuk menyelami sastra-sastra sufi tempo dulu, yang memang saat membaca hal tersebut saya menyelam secara batiniah, yang kemudian lahirlah buku tengadah ini,” ujarnya.

Sementara itu, untuk penamaan buku “ Tengadah” sendiri dirinya mengaku sudah melalui perjalanan panjang dengan beberapa kali revisi yang dilakukannya dari hasil diskusi-diskusi panjang bersama para penyair di Banten.

“Proses penamaannya memang sudah melewati beberapa kali revisi, hingga akhirnya saya melakukan perenungan di pertengahan malam dan muncullah ‘Tengadah’ tersebut,” jelasnya.

Baginya penamaan “Tengadah” sendiri di pandang sudah merangkum hampir seluruh syair puisi yang ada di dalam buku antologi puisi tersebut.

Selain itu, dalam pembuatan bukunya tersebut, Noval berkolaborasi bersama Ikhwan Sugianto sebagai pembuat illustrator dari 41 syair puisinya.

Buku yang direncanakan akan dibuat sebanyak 100 eksemplar tersebut nampaknya akan mengalami perubahan rencana jumlah cetak, mengingat antusias dari segmentasi yang coba dicapainya sangat luar biasa.

“Rencananya mau dicetak sebanyak 100 eksemplar, tapi kalau melihat daftar antri pesanan sepertinya akan dicetak kembali sebanyak 300 eksemplar,” ungkapnya.

Dirinya menuturkan untuk rencana pencetakan 300 eksemplar tersebut sebagai persiapan menjelang roadshow di 16 titik yang tersebar di Provinsi Banten. (Iqbal)

Editor: Esih Yuliasari

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button