biem.co — Banyak sekali perbedaan yang terdapat di dunia ini, termasuk fitur wajah. Ada yang punya fitur wajah selalu riang dan ada juga sebaliknya. Sebut saja ‘Yani’. Dirinya mengaku sering dikira memiliki sifat pemarah, karena wajahnya yang enggak santai meski lagi santai.
Bahkan di SMA-nya dahulu, dia dijuluki “waper” alias wajah perang. Bahkan sempat beberapa kali dirinya dilabrak oleh kakak kelas karena raut wajahnya yang serius. Mereka mengira bahwa Yani menantangnya. Padahal meski sudah tersenyum, dirinya tetap dikira jutek.
Fitur wajah yang dimilki Yani dalam psikologi disebut juga Bitchy Resting Face (BRF) atau Resting Bitch Face (RBF), begitulah istilah yang disematkan kepada orang-orang dengan rupa serius seperti Yani.
Di kancah hiburan, ada beberapa pesohor yang dianggap memiliki fitur wajah BRF, misalnya Victoria Beckham, Kristen Stewart, dan Ratu Elizabeth. Ekspresi mereka kerap dijadikan meme dan bahan guyonan.
Malangnya, memiliki tipe wajah BRF seringkali membuat pemiliknya serba salah. Diakui Yani, bahwa dirinya kerap harus memaksakan untuk tersenyum di saat- saat tertentu, apalagi mengenai pekerjaan. Walau wajahnya memang telah terbentuk seperti itu dari lahir.
Dikutip dalam Pshycology Today, menurut Christopher Olivola, dosen di Carnegie Mellon yang mempelajari ilmu fisiognomi, bahwa dirinya menemukan adanya bukti ‘face-isme’ dalam kehidupan sehari-hari.
Bahwa terdapat gagasan manusia membuat keputusan kepercayaan, kompetensi, dan faktor-faktor lain hanya berdasarkan fitur wajah.
“Orang-orang yang dipandang kurang bisa dipercaya (marah) berpeluang tersisih lebih besar. Sementara orang yang terlihat lebih kompeten (bahagia) cenderung terpilih,” pungkasnya.
Dua orang peneliti bernama Jason Rogers dan Abbe Macbeth kemudian menganalisis beragam ekspresi wajah. Dengan inovasi internasional Noldus Information Technology, mereka memindai wajah-wajah orang yang diduga punya BRF.
Baca Juga
Seperti dilaporkanTirto, perangkat tersebut mampu memetakan 500 poin pada wajah manusia dan menetapkan ekspresi. Ada lebih dari 10 ribu wajah dipindai melalui kamera, foto atau video.
Rogers dan Macbeth awalnya memindai serangkaian wajah “normal”, FaceReader mencatat ekspresi netral pada wajah-wajah tersebut sebanyak 97 persen. Sisanya, sebanyak 3 persen merupakan gabungan ekspresi lain, tapi tidak terlihat signifikan.
Namun, ketika foto-foto seperti Kanye, Kristen, dan Ratu Elizabeth dipindai, tingkat emosi yang terdeteksi naik hampir dua kali lipat menjadi 5,76 persen. Pada wajah normal, persentase ekspresi “menghina” terdeteksi hanya 0,82 persen, dan ekspresi “jijik” 1,07 persen.
Pada wajah orang-orang yang disebut BRF, persentase ekspresi “menghina” sebesar 3,27 persen, dan ekspresi “jijik” 1,09 persen. Lebih tinggi dari wajah normal. Perbedaan besarnya terletak dari ekspresi ‘penghinaan’, mata sedikit menyipit, satu sisi bibir sedikit ditarik ke belakang, tapi tidak sampai tersenyum. (rai)