KOTA SERANG, biem.co – Tidak terselesaikannya kasus gizi buruk di Kota Serang, disebakan minimnya ahli gizi di Kota Serang, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes), tercatat hanya ada 16 tenaga kesehatan gizi di Kota Serang.
Dari ke 16 tenaga kesehatan tersebut, tidak semua berlatar belakang pendidikan Ilmu Gizi. Melainkan mayoritas, berlatar belakang pendidikan kesehatan, seperti perawat, namun difungsikan sebagai tenaga kesehatan gizi. Hal tersebut dikatakan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Ikbal saat ditemui di depan kantor Wali Kota Serang, Selasa (11/06/2019) sore.
Menurutnya, hal tersebut menjadi tugas yang harus segera diselesaikan oleh Dinkes Kota Serang.
“Itu yang menjadi keinginan kami, supaya kedepan petugas kami betul-betul memiliki keilmuan yang cukup terkait kebutuhan gizi masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga
Ia melanjutkan, ahli gizi sangat dibutuhkan di setiap Puskesmas di Kota Serang. Karena harus ada petugas yang mempunyai tanggung jawab dalam membuat perencanaan, melakukan pengelolaan, dan juga analisis.
“Sebenarnya semua petugas bisa menangani masalah gizi, hanya saja memang ada yang harus memfokuskan pekerjaannya pada satu masalah, seperti kusta, TBC, termasuk gizi buruk,” jelasnya.
Baca Juga
“Sehingga, untuk menangani masalah kekurangan ahli gizi tersebut, Dinkes Kota Serang secara terjadwal melakukan pelatihan terhadap para petugas kesehatan, mengenai penanganan gizi buruk,” tambahnya
Mengenai perekrutan CASN Ahli Gizi, Ikbal mengaku bahwa setiap tahunnya, Dinkes selalu mengajukan Ahli Gizi untuk direkrut menjadi CASN. Namun karena keterbatasan kuota, kebutuhan ahli gizi selalu tidak dapat terpenuhi.
“Setiap tahun kami ajukan. Tapi kan yang namanya ada kuota, misalkan kami ajukan 16 CASN Ahli Gizi, yang didapat hanya dua, yang kami inginkan lebih dari itu” pungkasnya.