SLEMAN, biem.co — Menjelang Lebaran Idul Fitri, baru-baru ini masyarakat Kampung Josari, Desa Tridadi, Kabupaten Sleman bersama relawan dari ACT-MRI melakukan bersih-bersih kampung dan peresmian Bank Sampah Josari Asri (BSJA).
Pada kesempatan sebelumnya, masyarakat Kampung Josari telah mendapatkan Pelatihan Pengolahan Sampah menjadi Produk Bernilai Ekonomis bersama tim dari Akademi Relawan Indonesia (ARI). Setelah Pelatihan tersebut, pengolahan sampah terus mendapatkan pendampingan secara berkala dari Relawan MRI-ACT Yogyakarta hingga terbentuk Bank Sampah Josari Asri (BSJA).
Kegiatan peresmian Bank Sampah di Kampung Josari hadiri oleh Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Bapak Hariyadi. Masyarakat diberikan bimbingan teknis bagaimana teknik pemilahan dan penimbangan sampah pada Bank Sampah Josari Asri.
Koordinator BSJA, Rani menuturkan, tidak hanya warga Josari, semua masyarakat atau komunitas dapat mengikuti program yang tersedia pada Bank Sampah Josari Asri, yaitu program Tabungan Sampah dan Program Sedekah Sampah.
“Adanya program Tabungan Sampah, harapannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis dengan cara menukarkan sampah di rumahnya setiap sebulan sekali. Setelah tiga atau enam bulan, tabungan bisa diambil untuk digunakan keperluan masyarakat. Sedangkan, program sedekah sampah akan dimanfaatkan untuk program sosial, pendidikan, layanan kesehatan dan aksi kemanusiaan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT),” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan yang berada di Kabupaten Bantul, tercatat jumlah sampah yang masuk sebanyak 600 ton yang berasal dari tiga daerah di DIY yaitu Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta. Dengan adanya Banyak Bank Sampah di DIY dapat mengurangi beban Sampah di TPA Piyungan, sekaligus menjadi pemberdayaan masyarakat kampung di Yogyakarta. (nsr/red)