KOTA SERANG, biem.co – Kontestasi pemilu secara teknis telah usai, namun keributannya tak kunjung selesai. Polarisasi dalam tatanan masyarakat mengkristal sehingga keakraban kewarganegaraan dirusak akibat kompleksitas perpolitikan. namun kondisi seperti ini tidak mesti dibiarkan.
Hal tersebut yang mendorong Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Serang mendukung Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam penegakkan hukum dan keadilan, serta melakukan pengamanan agar terciptanya situasi yang aman, damai, rukun, tertib dan kondusif.
Ketua Presidium BEM Serang, Fakhrul Hafidz mengatakan, pihaknya memegang prinsip menyikapi aksi kerusuhan 22 Mei 2019.
“Jangan sampai konflik ini, terlampiaskan pada masyarakat dan generasi muda yang hanya menjadi objek percobaan isu yang terus bergulir menjadi ambigu, dan mengakibatkan ketidakpercayaan kepada pemerintah. Di atas segalanya yang terpenting adalah menjaga persatuan Negara Republik Indonesia,” ujarnya saat ditemui pada acara buka puasa bersama dan konferensi pers BEM se-Kota Serang di salah satu rumah makan di Kota Serang, Rabu (29/5/2019) lalu.
Lebih lanjut, pihaknya mengutuk segala bentuk kekerasan, kerusuhan dan pertumpahan darah yang dapat mengikis persatuan.
“Kami mengajak kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia agar menyerukan persatuan, untuk menepis segala kemungkinan terburuk pasca Pemilu 2019 demi menjaga keutuhan NKRI,” jelasnya.
Fakhrul juga meminta pertanggungjawaban negara terhadap korban yang gugur dalam penyelenggaraan pemilu 2019.
“Tegakkan hukum pada kecorobohan kebijakan proses pemilu serentak yang sudah jelas memakan banyak nyawa, demi masa depan bangsa yang lebih baik dan tidak lagi terulang pemilu yang berdarah,” pungkasnya. (iy/*)
