biem.co — Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman, mengaku ikut merasa berdosa lantaran Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang diputuskan oleh MK pada 2013 silam dalam pelaksanaannya banyak memakan korban jiwa.
“Sebagai Ketua MK, saya juga ikut merasa berdosa,” kata Anwar sebagaimana dilansir dari website MK, Rabu (8/5/2019).
Anwar juga menyebutkan, Pemilu yang baru saja dilaksanakan pada 17 April lalu merupakan pemilu terumit di dunia.
Selain itu, Anwar mengatakan seorang hakim ketika menjatuhkan sebuah putusan jika putusannya benar, maka ia akan mendapatkan dua pahala. Lantas, jika putusannya salah, hakim tersebut hanya akan mendapat satu pahala.
“Dua pahala itu adalah pahala ijtihad dan pahala kebenaran. Sementara jika hakim tersebut memutus salah, maka hanya akan terhitung satu pahala, yakni pahala ijtihad,” tuturnya.
Diketahui, berdasarkan data terakhir KPU per Sabtu (4/5) pukul 16.00 WIB, jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal sebanyak 440 orang. Sementara petugas yang sakit 3.788 orang. (eys)