biem.co — Muhammad Obay, rekrutan anyar Vamos FC Mataram asal Pandeglang ramai diperbincangkan, setelah membawa Club Vamos FC Mataram sebagai jawara liga futsal tertinggi di Indonesia untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut di GOR UNY, Minggu (31/03/2019). Salah satu pemain yang dijuluki sebagai rising star Pro Futsal League 2019 versi bolalob adalah Muhammad Obay.
“Sangat bangga menjadi juara PFL 2019, karena untuk menjadi juara bukan sembarang orang, hanya pejuang dan disiplin-lah yang layak menjadi juara,” ucap Obay selaku Flank Vamos FC Mataram.
Di ajang Pro Futsal League 2019, Obay menjadi salah satu pemain Vamos yang produktif. Terbukti dengan torehan 8 gol yang salah satunya ia cetak di partai final PFL 2019 di GOR UNY melawan Black Steel Manokwari.
“Syukur, 8 gol yang saya ciptakan, bangga bisa membantu tim menjadi juara,” tegasnya.
Sebagai pemain futsal profesional, Obay mengaku ia bisa mencapai kesuksesannya karena keluarga yang senantiasa memberikan dukungan penuh terhadapnya. Selain itu, kepercayaan diri terhadap kemampuan merupakan modal awal bagi dirinya dalam mengarungi kompetisi futsal tertinggi di tanah air.
“Motivasi terbesar dalam mengikuti PFL 2019 adalah keluarga dan diri sendiri. Berkat dukungan dari keluarga, saya bisa menjalani PFL dengan baik dan juga kepercayaan diri membuat saya tak pantang menyerah,” terangnya.
Setelah sukses menjuarai Pro Futsal League 2019, Obay tak puas sampai di situ. Ia ingin terus mengembangkan diri dan menunjukkan kualitas permainannya. Salah satu mimpinya, ia ingin membela Timnas Futsal di kancah dunia suatu hari nanti. Fokus utamanya saat ini adalah terus berlatih dengan disiplin agar semua mimpi-mimpinya dapat tercapai.
“Jujur, setelah berhasil menjuarai PFL2019 saya terpacu untuk terus berlatih dan mengembangkan kualitas diri agar bisa bermain di level yang lebih tinggi. Saya berharap suatu saat nanti bisa membela negara saya dan hal itulah mimpi saya,” pungkasnya.
Sebagai salah satu pemain muda futsal profesional asal Pandeglang, Banten. Ia berpesan kepada seluruh pemuda, khususnya yang ada di Pandeglang, agar selalu semangat dan beroda.
“Dengan segala keterbatasan yang ada, kita tak boleh mengeluh, karena proses tidak akan mengkhianati hasil. Mengeluh itu adalah petaka bagi kita, jadi kita harus terus semangat, ikhtiar dan doa,” tutupnya. (red)