DEATHNOTE
orang meninggal mirip
penyelinap. susah dicari
dan kita hanya menanti
mati–saat sembunyi
akankah sua meski amalan
berbeda? pasti tak pernah
: ruh menangis–diledakkan
kehilangan. ketertinggalan
2016/2019
KAMI SAMA BERUBAN
meski sama beruban
tapi kepala kami
: beda. terlebih isinya–
terutama batin. iblisnya
beda. target rayunya beda
–tapi penawarnya
tunggal–tahu diri. hingga
kamipun sama beruban
2016/2019
BERKEMAH DI KUBURAN
saat memasak mi godhog-endog
–untuk sarapan–: aku
ingat bencana alam, kemah
pengungsi, dan rumah buat
pulang. tapi tak pernah: mayat
kembali dari kuburan
–mereka macam diungsikan
ke alam lain. menghilang
meninggalkan uar panas rindu
–mengukus batin. gemetar
gelesar perih tidak kunjung
reda di iris rasa kangen
2016/2019
USAI SERIBU HARI
setelah satu bulan: apa
arwah masih di rumah?
tercenung melihat tubuh
busuk dan pelan terburai
dimakan jentik. mengenangkan
segala kemudaan, dan
yang terraih, dan kini: semua
pelan terurai. sirna
pada seribu hari, ketika arwah
menghuni dimensi kekal
: perlukah nisan marmer, kalau
kau kukuh di dalam Allah?
2016/2019
CROSS THE UNIVERSE
horison jauh seperti dinding
–tirai kelambu surya
ketika pagi jelma, kabut itu
luruh: hangat menjelma
saat dewasa: pesiar ke pesisir
–horison sepert bergeser
dengan pesawat lintas benua,
horison berubah jadi kubah
ketika mati: ruh melayang,
horison malah mengepung
sepi sendiri. Tuhan, tunjukkan
arah untuk kembali
2016/2019
LORONG KRAST
jangan berpegangan pada
kenang: sebab hidup tak
bisa diralat, diperbaiki, atau
direstorasi. diulang
mustahil–tak mungkin. hidup
hanya sekali, tanpa revisi
mari berefleksi. bersemedi
dengan lebih intensif
tidak lagi cari senang sendiri
–ruh menggumpalkan sabda
2016/2019
Beni Setia. Email: setia.tirtawinata@yahoo.com