biem.co — Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) Society, GenPI.co, dan Ken Zuraida Project akan mementaskan ulang lakon teater Panembahan Reso, karya besar dan monumental W.S Rendra.
Panembahan Reso merupakan karya Rendra yang merefleksikan bagaimana perebutan-perebutan kekuasaan di suatu pemerintahan yang diraih dengan cara-cara licik dan penuh darah. Demi kekuasaan, anak-istri, saudara, dan sahabat pun dikorbankan.
Panembahan Reso sejatinya merupakan epos yang merefleksikan betapa hasrat membabi buta terhadap kekuasaan selalu menimbulkan aspek-aspek delusional terhadap seorang pemimpin dan pengikutnya.
Lakon Panembahan Reso sebelumnya pernah dipentaskan selama tujuh jam di Istora Senayan Jakarta, di tahun 1986. Selama dua hari pementasan itu disaksikan sekitar 15 ribu penonton. Dan setelah it,u belum pernah ada lagi kelompok teater yang mementaskan lakon ini.
BWCF Society, GenPI.co, dan Ken Zuraida Project menganggap naskah ini masih sangat aktual dipentaskan untuk masa kini.
Mereka yang akan terlibat dalam pementasan Panembahan Reso ini adalah gabungan produser dan seniman teater dari Solo, Yogyakarta, dan Jakarta. Dijajaran produser terdapat Auri Jaya, Seno Joko Suyono, dan Imran Hasibuan, serta pimpinan produksi Yessy Apriati.
Sutradara pementasan adalah Hanindawan, serta asisten sutradara Sosiawan Leak. Pementasan ini juga didukung para seniman yang mumpuni, diantaranya Dedek Wahyudi (penata musik), Hartati (penata tari/koreografer), Hardiman Radjab (penata artistik/skenografer), Retno Damayanti (penata busana/kostum) dan Sugeng Yeah (penata lampu). Sebagai konsultan pertunjukan, tercatat Ken Zuraida, Edi Haryono, Iwan Burnani Toni dan Bambang Bujono.
Sejumlah artis dan pemain teater yang akan berperan dalam pementasan ini, diantaranya Whani Darmawan, Sha Ine Febriyanti, Gigok Anuraga, Djarot Budi Darsono, Kodok Ibnu Sukodok, Meong Purwanto, Dedek Witranto, Maryam Supraba, Sruti Respati, Ruth Mariani, Ucie Sucita dan Dimas Danang.
Aksi lakon teater ini akan berlangsung pada 19-20 Desember 2019, di Teater Taman Ismail Marzuki, Jakarta. (hh)