YOGYAKARTA, biem.co – Menyambut bulan suci Ramadhan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY me-launching tema ‘Marhaban Yaa Dermawan’ dengan mengajak muslim sedunia memperbanyak amal saleh melalui program kemanusiaan di pelosok Indonesia hingga berbagai belahan dunia. ACT DIY juga mengajak para stakeholders untuk menjadikan Ramadhan sebagai bulan akselerasi kedermawanan.
Kepala Cabang ACT DIY, Bagus Suryanto mengatakan di momentum Ramadhan kali ini kita mengajak seluruh masyarakat DIY untuk senantiasa berbuat kebaikan, melipatgandakan amalan terbaik serta sebagai momentum berbagi kepada sesama.
“Sekalipun negeri ini masih disibukkan dengan tema politik, kita masih perlu mengigat bahwa permasalahan kemiskinan di negeri ini masih sangat menghawatirkan,” ucapnya.
Bagus menambahkan, di lingkup DIY program pengentasan kemiskinan telah disiapkan oleh ACT DIY berupa program Humanity Foodtruck yaitu layanan makanan gratis untuk masyarakat pra sejahtera, selama Ramadhan armada Foodtruck akan berkeliling DIY untuk membagikan ribuan makanan secara gratis.
“Selain itu program penyaluran ribuan bantuan paket pangan untuk masyarakat kurang mampu, pemulung, serta masyarakat lanjut usia juga terus dilakukan. Ada juga program Mobile Sosial Rescue (MSR) yang berupa pendampingan dan pemberian bantuan untuk perorangan yang sakit tetapi tidak mampu untuk berobat,” imbuhnya.
Di tingkat nasional, di momentum Ramadhan kali ini, ACT juga akan memberangkatkan Kapal Ramadhan dari lima titik dengan membawa paket-paket pangan dan akan menyasar ratusan ribu masyarakat prasejahtera di seantero nusantara.
Sementara itu, Ketua IKADI DIY, Abdullah Sunono juga menyampaikan, tema ‘Marhaban Yaa Dermawan’ yang dihadirkan ACT sejatinya mengajak kita semua untuk memiliki jiwa kedermawanan yang tinggi, berhubung bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat, Ramadhan adalah momen terbaik bagi para dermawan untuk menebar amalan kebaikan,” jelasnya.
Tidak hanya di Tanah Air, keberkahan Ramadhan juga menyapa masyarakat Palestina. Bangsa yang selama 12 tahun terakhir mengalami blokade laut, darat, maupun udara oleh Pemerintah Isarel ini juga mendapatkan manfaatnya dari kedermawanan masyarakat Indonesia.
Syeikh asal Gaza-Palestina, Abdallah Al Najjar dalam kesempatan tersebut menyampaikan “Palestina merupakan bumi para nabi, serta Baitul Maqdis merupakan kiblat pertama umat muslim, akan tetapi kini masyarakatnya masih dalam masa penjajahan, perbatasannya ditutup, airnya tercemar limbah, listrik hanya menyala beberapa jam per hari, dan kemiskinan akut tengah menghinggapi baik di Gaza maupun Tepi Barat Palestina,” ujarnya.
Syeikh Al Najjar menambahkan, do’a serta ikhtiar dari masyarakat Indonesia sangat berarti bagi Palestina, “Terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk Indonesia yang hingga saat ini masih membersamai Bangsa Palestina,” tutupnya. (red/nasrudin)