KOTA SERANG, biem.co – Momen Hari Kartini tak lepas dalam perjuangan R.A Kartini mengedepankan hak-hak para wanita untuk dapat belajar dan berkarya. Semangat itu nyatanya juga dimiliki Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Banten, Enong Suhaeti dalam kehidupan sehari-harinya.
Momentum Hari Kartini bagi Enong Suhaeti merupakan inspirasi. Sosok Kartini dipandangnya sebagai pejuang kaum wanita sehingga para wanita saat ini dapat menunjukkan jati diri yang utuh. Karena menurutnya, sosok Kartini berhasil membuktikan bahwa wanita memiliki kesamaan dengan pria.
“Ibu Kartini bagi saya adalah seorang wanita yang sangat menginspirasi. Lewat kegigihannya kita dapat belajar bahwa tidak ada hal yang tidak bisa kita lakukan bila kita mau, dan jangan pernah memandang diri rendah hanya karena kita seorang wanita,” ujarnya.
Enong menyebutkan bahwa wanita Indonesia pada era industri 4.0 ini sangat beruntung karena dapat mengenyam hasil buah tangan dari Kartini. Lewat perjuangannya, kini wanita Indonesia dapat meraih pendidikan yang tinggi. Bahkan dapat menduduki posisi tertinggi dalam suatu kepemimpinan.
“Emansipasi memberikan kesempatan kepada wanita untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin,” katanya.
Meski dirinya merupakan pemimpin di Pemerintahan Provinsi Banten sebagai Plt DPMD, namun ia tak melupakan kewajiban dalam lingkungan keluarga, yaitu menjadi seorang istri dan ibu. Menurutnya semua peran harus dilakoninya dengan seimbang.
“Menjadi pemimpin di pemerintahan daerah bukanlah suatu hal untuk mengabaikan perannya dalam keluarga,” ungkapnya.
Bahkan menurutnya, keluarga menjadi pendukung terbaik dalam pengembangan kariernya. Tanpa dukungan keluarga, dirinya tidak mungkin dapat mencapai puncak karirnya seperti saat ini.
“Harus ada balancing act yang baik. Supaya salah satu peran tidak terabaikan, wanita karier harus mempunyai supporting system yang kuat yang bisa membantunya menjalani berbagai peran tersebut,” tuturnya.
Ibu dari tiga anak ini menjadikan sosok ibunya menjadi sumber dari segala semangatnya. Dimana ibunya merupakan orang yang selalu menjadi contoh baginya untuk menjadi istri sekaligus menjadi seorang pemimpin.
Enong mengatakan, pada era milenial seperti saat ini, emansipasi benar-benar memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berprestasi di berbagai bidang. Sama halnya dengan yang dilakukan pria.
Namun, Enong juga mengingatkan bahwa sebagai perempuan, di tengah semangat emansipasi tetap harus dalam kodratnya.
“Yang perlu terus diingat adalah bahwa wanita era milenial bukan hanya harus bisa mengejar impian saja, namun juga berbakti pada keluarga,” katanya.
Wanita Indonesia ditegaskan dirinya harus memanfaatkan perjuangan Kartini yang telah membebaskan belenggu budaya terdahulu. Wanita Indonesia harus luar biasa dalam menggali kemampuannya setinggi mungkin.
Melalui momen Hari Kartini, Enong berharap perempuan di Indonesia bisa menjadi perempuan yang bisa ikut memajukan Indonesia, berprestasi sehingga menjadi kebanggaan Indonesia juga keluarga.
“Para wanita Indonesia mempunyai kemampuan yang tinggi, yang sebaiknya dimanfaatkan secara optimum. Mari berperan aktif untuk memajukan masyarakat dan negara kita,” tutupnya.
Untuk diketahui, saat ini Enong Suhaeti telah meraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), beberapa bulan lalu melalui disertasi berjudul Pengaruh Kompetensi Manajerial, Komunikasi Interpersonal, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Pemerintah Daerah Kabupaten Serang Provinsi Banten tersebut. Enong dinilai memberikan sumbangsih dalam tata kelola pemerintah dari ilmu akademik yang dihasilkannya.
Dihimpun informasi dari kampus yang banyak mencetak pejabat negara di Kawasan Jatinangor, Sumedang tersebut, Enong ternyata satu-satunya pejabat eselon II di Pemprov Banten yang saat ini bergelar doktor.
Karenanya, ia juga berharap apa yang menjadi pencapaiannya dapat diikuti oleh para perempuan-perempuan lain di lingkungan Pemprov Banten. (Iqbal/red)