Kabar

Gandeng Sejumlah Organisasi, JaDi Banten Deklarasi Pemilu Damai

KOTA SERANG, biem.co — Masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Kawal Pemilu Jaga Suara menyerukan mengawal bersama pemilu 2019 menuju pemilu bersih dan damai.

Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Banten Syaeful Bahri menuturkan, saat ini Indonesia berada pada masa tenang hingga 16 April 2019, dan akan memasuki puncak pemilu pada 17 April mendatang.

“Masa dimana pemilih mestinya bisa berkontemplasi optimal dalam memantapkan pilihan atas lima posisi yang akan dicoblosnya melalui lima surat suara berbeda,saat berada di bilik suara TPS nanti,” ujar Syaeful di Kota Serang, Senin (15/04/19).

Proses pemungutan dan penghitungan suara, kata Syaeful, merupakan salah satu tahapan paling krusial karena keseluruhan asas pemilu ‘luber’ akan diuji.

“Peristiwa monumental dan bersejarah itu bagi perjalanan demokrasi mendapatkan banyak sorotan tidak hanya dari dalam negeri, namun juga dunia internasional. Maka, sudah sewajarnya seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan pemungutan suara pemilu serentak 2019 bisa berjalan dengan berkualitas, inklusif, bersih, dan damai,” ujarnya.

Ia bersama masyarakat sipil yang peduli pemilu mengimbau semua pihak, terutama partai politik, paslon, caleg, tim kampanye ataupun tim pemenangan, untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum pemilu dalam bentuk apapun selama masa tenang pemilu.

“Berkomitmen untuk menjaga kondusifitas suasana dengan menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bisa memicu terjadinya pelanggaran, kecurangan, ataupun benturan antar pihak yang menciderai praktik pemilu bersih dan demokratis. Jika ditemui hal tersebut, kami akan tindak tegas,” tegasnya.

Syaeful mengatakan, semua elemen harus bersinergi untuk mencegah terjadinya praktik ilegal politik uang, intimidasi, kekerasan, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, maupun tindakan melanggar hukum atau provokatif lainnya yang bisa membuat pemilih terhalangi untuk membuat keputusan secara bebas, jujur, dan adil.

Sementara itu, Sekjen Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI) Banten Rohman mengatakan, meskipun berbeda pilihan, namun jangan sampai masyarakat menjadi terpecah belah dan harus menjaga kondusifitas.

“Berbeda pilihan itu biasa, namun tetap harus menjaga persatuan dan kesatuan menuju pemilu bersih dan damai,” ucapnya singkat.

Untuk diketahui, Masyarakat Koalisi Kawal Pemilu Jaga Suara terdiri dari beberapa organisasi, diantaranya Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Banten, KAHMI Banten, dan Forum Masyarakat Peduli Pemilu (FMPP). (juanda/red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button