biem.co – Kisah urban legend Pocong The Origin menambah jajaran film bergenre horor yang rilis di tahun 2019. Diproduksi oleh Starvision, film ini akan segera menghantui penonton di bioskop-bioskop tanah air.
Diceritakan Ananta (Surya Saputra) telah membantai banyak keluarga dan dieksekusi mati. Tapi Ananta tetap tidak mati, hanya darah dagingnya yang dapat membunuhnya. Sasthi (Nadya Arina), putri tunggal Ananta yang ditinggal pergi ayahnya sejak kecil, dijemput sipir usai eksekusi kedua yang kembali gagal.
Sasthi tiba di Lapas. Dalam situasi tidak terduga, ia menembak ayahnya yang kerasukan iblis Banaspati.
Sesuai permintaan Ananta, Sasthi harus mengantar jenazahnya untuk dimakamkan di kampung halamannya, Cimacan. Mengedarai ambulans yang disupiri Yama (Samuel Rizal), Sasthi berpacu dengan waktu. Tidak boleh lewat 24 jam, bertepatan dengan peristiwa gerhana bulan merah.
Bila terlambat, iblis Banaspati yang merasuki Ananta akan semakin kuat. Perjalanan penuh gangguan gaib ini bertambah pelik dengan kehadiran Jayanthi (Della Dartyan), wartawati yang memburu berita karena sahabatnya sekeluarga adalah korban Ananta.
Pocong The Origin menyajikan horor yang konsisten sepanjang film, juga menyuguhkan drama seorang anak perempuan yang ingin ayahnya mendapatkan pemakaman yang layak. Bagi Starvision, ini adalah horor kedua bersama Monty Tiwa setelah Keramat (2009) yang fenomenal.
Monty Tiwa mengatakan, Pocong The Origin lahir dari keresahan akan hutang kreatif akibat film Pocong pertama yang ditulisnya dilarang beredar oleh LSF tahun 2005 lalu.
“Setelah dilarang oleh LSF, kami langsung memproduksi film Pocong 2 yang sebetulnya adalah lanjutan cerita dari film sebelumnya. Alhamdulillah, film itu mendapatkan sambutan yang positif dan berhasil meraih jumlah penonton yang cukup banyak, sekaligus mencatat sejarah sebagai satu-satunya film sekuel yang sukses tanpa ada film sebelumnya,” jelas Monty Tiwa dalam keterangan tertulis yang diterima biem.co, Jumat (12/04/2019).
“Namun 13 belas tahun kemudian, saya masih merasa resah. Biar bagaimanapun, ada sebuah hutang kreatif yang belum terbayar. Masih ada sebuah cerita tertunda yang harus sampai ke penonton,” sambungnya.
Setelah sekian lama mengendap, Monty akhirnya menemukan tempat untuk melahirkan cerita film Pocong pertama melalui Starvision. Kini diakui Monty, Pocong The Origin hadir dengan sedikit modifikasi agar terlihat lebih relevan dengan perkembangan zaman.
“Hasilnya adalah sebuah bentuk baru dari cerita yang dulu pernah dilarang beredar. Akhir kata, semoga karya ini bisa diterima oleh penonton film Indonesia dan menjadi salah satu kebanggan Starvision yang selalu memberi saya tempat untuk berkarya,” pungkasnya.
Saksikan Pocong The Origin mulai 18 April 2019 di bioskop. (hh)