KOTA TANGERANG, biem.co — Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kota Tangerang membuka Orientasi Relawan Batch 3 pada Minggu lalu. Kali ini dilaksanakan di Sekretariat MRI Kota Tangerang, Ruko Pasar Segar, Bintaro, Tangerang. Kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta dari berbagai profesi.
Dalam kegiatan orientasi ini, Syaiful An’am, perwakilan MRI wilayah Jakarta Raya, memperkenalkan hubungan antara organisasi MRI serta lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Dikatakan An’am, ACT sendiri hadir karena berawal dari bencana Tsunami Aceh 2004 silam, kemudian terbentuk pada 21 April 2005 dan resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.
Jangkauan aktivitas program ACT sekarang, lanjutya, tidak hanya di dalam negeri, namun telah berhasil menjangkau 48 negara. Sedangkan, MRI sendiri dideklarasikan pada 22 Mei 2005 di Banjarbaru, dan sudah mencakup 34 Provinsi.
Dalam orientasi tersebut juga dihadiri oleh Koordinator MRI Kota Tangerang Dadang S untuk memberikan testimoni selama menjadi relawan di Donggala dan Selat Sunda.
Dalam prosesnya, peserta diajak untuk memilih beberapa cluster yang tersedia sesuai kemampuan masing-masing. Cluster-cluster tersebut terdiri dari: Rescue, Medical First Responder (MFR), Lingkungan, Cyber Humanity Volunteer (CHV), Infant Feeding in Emergency (IFE), dan Education Physicosial Community (EPC).
Setiap peserta tidak menutup kemungkinan untuk bisa mendapat ilmu dari cluster lainnya di berbagai aktivitas pelatihan yang akan datang. Selain bertujuan untuk menambah anggota baru sebagai relawan kemanusiaan, peserta juga diajak untuk bisa menambah ilmu serta memberikan ide-ide untuk program kemanusiaan yang terjadi di Kota Tangerang.
An’am menjelaskan bahwa krisis kemanusiaan tidak hanya terjadi di negara-negara konflik, namun juga ada di sekitar kita, seperti kecanduan game online, adalah salah satu krisis kemanusiaan yang telah terjadi saat ini. Oleh sebab itu, peserta diajak untuk bisa sadar akan pentingnya peduli sesama, karena hal sekecil apapun aksi kita, akan berdampak untuk kedepannya.
Azizah, salah satu peserta orientasi memberikan kesan hangat secara umum karena bisa menambah ilmu tentang kerelawanan.
“Saya bisa menambah ilmu tentang relawan, manfaatnya jadi relawan dan kepuasan tersendiri menjadi relawan serta memotivasi diri saya karena hanya diri sendiri yang bisa merasakan hal itu. Memang saya belum ikut kegiatan kerelawanan apapun dari MRI, tapi dari apa yang telah disampaikan oleh para senior kemarin, saya jadi bisa meyakini diri saya untuk lebih bermanfaat atau bisa membantu orang-orang di sekitar saya dalam hal apapun dan sekecil apapun,” pungkas Azizah. (uti)