KABUPATEN SERANG, biem.co — Masyarakat Padarincang bersikeras menolak dugaan akan dibukanya kembali proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Warga akan menolak sampai dengan titik darah penghabisan demi mempertahankan alam yang berada di daerah Padarincang.
Hal tersebut disampaikan Doif, salah satu warga, Selasa (09/04/2019). Ia dan masyarakat yang tergabung dalam Syarekat Perjuangan Rakyat (Sapar) mengaku akan terus memasang spanduk larangan dibukanya proyek geothermal tersebut.
“Karena secara ekonomi pun bagi kami dengan adanya PT tersebut tidak ada manfaatnya, melainkan lebih banyak merugikan masyarakat,” katanya.
Selain itu, ada dugaan bahwa perusahaan tersebut akan membuka jalan untuk memasukkan alat berat guna membuka PLTPB.
“Kami akan tempuh dengan jalan apapun itu. Jika memang PLTPB dibuka kembali, kami menolak keras, bahkan kami siap eksis 24 jam untuk menjaga dan memperjuangkan generasi yang akan datang,” tegasnya.
Selain itu dirinya menyebutkan, pihaknya akan melawan siapapun aparatur pemerintah yang mendukung PLTPB tersebut.
“Apapun kondisinya, masyarakat keras menolak karena Padarincang ini adalah sektor pertanian potensial yang luar biasa untuk perekonomian,” tandasnya.
“Kami berharap kepada pemerintah pusat maupun provinsi bisa mengerti dan membiarkan kami hidup dengan alam kami saja, tidak perlu ikut campur urusan kehidupan kami. Terkecuali dengan pemanfaatan sumber daya alam dan tidak tereksploitasi,” pungkas Doif. (Juanda/red)