KOTA SERANG, biem.co — Ratusan pelajar tingkat SMP dan SMA se Provinsi Banten mengikuti sosialisasi menyelamatkan generasi milenial dari bahaya narkoba, pornografi, kekerasan, dan berita hoaks, yang digelar Yayasan Kemala Bhayangkari Polda Banten di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (26/03/2019).
Ketua Bhayangkari Polda Banten Niken Tomsi Tohir mengatakan menyelamatkan generasi milenial sangatlah penting. Sebab saat ini, menurutnya Indonesia sudah darurat dari bahaya-bahaya tersebut.
“Indonesia dalam kondisi darurat narkoba, pornografi, kekerasan dan hoaks. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama,” kata Niken.
Menurut Niken, generasi muda merupakan generasi penerus bangsa. Sayangnya masih banyak generasi muda yang tidak terarah karena terjebak oleh pornografi, narkoba, dan tindakan negatif lainnya.
“Penyalahgunaan narkoba memiliki dampak yang cukup luas, baik fisik maupun mental. Juga memengaruhi kepribadian, kedisiplinan, bahkan menjadi penyebab terjadinya perkelahian antar pelajar,” ujarnya.
Selain narkoba, Niken menambahkan generasi yang lahir pada era milenial ini harus mampu menjadi bijak dalam memanfaatkan teknologi yang ada.
“Medsos berteknologi praktis dan mudah didapat. Namun kemajuan teknologi bukan hanya hal positif, tapi juga buruk. Untuk itu kita harus berhati-hati,” tambahnya.
Sementara itu, Wakapolda Banten Brigjen Pol Tomex Kurniawan mengatakan berdasarkan sejumlah data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Perlindugan Anak (LPA), penyalahgunaan narkoba dan pornografi sudah cukup memprihatinkan di Indonesia.
“Berdasarkan data dari BNN, sebanyak 2,3 juta orang pelajar terlibat narkoba dan yang lebih mencengangkan, data dari LPA sebanyak 80 juta anak terlibat penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Tomex mengungkapkan, dampak narkoba bukan hanya memengaruhi diri sendiri, tapi juga orang lain. Untuk itu dirinya mengajak pelajar di Banten untuk bersama-sama menjauhi narkoba.
“Menghancurkan tidak perlu pakai nuklir, tapi cukup menguasai generasi mudanya dengan narkoba. Dan ini yang harus kita perangi bersama,” pungkasnya. (Juanda/red)