Olahraga

FIFA Tak Izinkan Ezra Walian Bela Timnas Indonesia, Tagar #SaveEzraWalian Menggema di Lini Masa

biem.co – Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah mengambil keputusan bahwa Ezra Walian tidak dapat memperkuat timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala AFC U-23 serta kompetisi resmi FIFA atau AFC lainnya.

Hal itu lantaran Ezra sudah pernah memperkuat timnas U-17 Belanda pada kompetisi resmi UEFA, yakni Piala Eropa U-17.

Keputusan tersebut didasari dari Statuta FIFA pasal 5 ayat 2 yang menyatakan seorang pemain yang pernah membela sebuah negara pada kompetisi resmi, tidak berhak untuk membela asosiasi lain pada pertandingan internasional.

Dalam Statuta FIFA tentang status pemain yang berganti asosiasi, disebutkan bahwa pemain hanya boleh sekali berganti kewarganegaraan sehingga dia diperkenankan membela negara lain dalam pertandingan internasional. Itu pun ada syarat yang harus dipenuhi.

Pemain tersebut tidak pernah bermain di pertandingan resmi Level A bersama asosiasi sebelumnya, termasuk hanya sebagai pengganti. Apabila dia pernah bermain untuk negara lain, dia tidak berhak bermain lagi untuk asosiasi barunya.

Dalam kasus ini, Ezra akan didaftarkan ke pertandingan resmi Level A yakni Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.

Surat tertanggal 21 Maret 2019 yang ditandatangani oleh Football Regulatory Director FIFA, Omar Ongaro, dan Head of Players’ status,  Erika Montemor Ferreira, berbunyi sebagai berikut:

“Berdasarkan data dari dokumen yang kami terima, Ezra Walian tidak berhak meminta berpindah asosiasi karena dia pindah kewarganegaraan Indonesia setelah bermain dalam laga internasional di kompetisi resmi sebagai perwakilan Belanda,” katanya.

Kasus Ezra ini bermula ketika AFC mengetahui bahwa Ezra merupakan pemain naturalisasi. AFC kemudian meminta dokumen pendukung berupa sumpah kewarganegaraan, decree president, dan sebagainya dari PSSI untuk memastikan status kewarganegaraannya.

PSSI sudah mengirim dokumen tersebut tepat waktu. Setelah itu, AFC meminta agar PSSI mengirimkan surat dari Federasi sepak bola Belanda (KNVB) yang mengklarifikasi bahwa Ezra belum pernah bermain di timnas Belanda.

KNVB merespons yang di dalamnya ternyata mencantumkan bahwa Ezra pernah bermain di timnas U17 Belanda pada ajang Piala Eropa tahun 2013 lalu.

Atas dasar tersebut maka, diketahui bahwa Ezra sebelumnya pernah bermain di timnas pada kompetisi resmi sebelum ia mengajukan naturalisasi.

Dalam kasus ini, pihak AFC mengetahui bahwa Ezra adalah pemain naturalisasi.

AFC kemudian meminta dokumen pendukung dari PSSI untuk meminta persetujuan dari FIFA.

Saat meminta persetujuan dari FIFA, status Ezra ternyata melanggar statuta karena pernah berlaga di kompetisi resmi sebelum naturalisasi.

Menanggapi keputusan itu, kini tagar #saveezrawalian pun menggema di lini masa Twitter.

Suporter Timnas U-23 Indonesia memprotes keputusan FIFA yang mengizinkan Charyl Cappuis membela Thailand di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.

Padahal Charyl Cappuis pernah membela timnas Swiss U-15, U-16, U-17, U-18, U-19, dan U-20 sebelum membela Thailand. Selain itu, ia juga pernah membawa Swiss menjuarai Piala Dunia U-17 2009.

“Hei aku sangat serius, Ezra bermain di tim nasional, Ezra hanya bermain di holland U-17? Diego Costa, Pepe, Deco, Xhaka, Januzaj, Zaha, Iwobi, Moses Vocal, Chappuis Cirly, jadi siapa mereka? Dan apa pendapatmu tentang mereka? Tidak adil,” tulis akun @wibisono32.

Senada dengan Wibisono, akun @akash_specta mempertanyakan kepada FIFA soal Ezra yang tidak dapat bermain untuk timnas Indonesia sedangkan Charyl Chapuis dapat membela timnas Thailand.

“FIFA, Anda penuh dengan omong kosong! Mengapa Ezra walian tidak bisa bermain untuk tim nasional Indonesia? Bagaimana dengan pemain Thailands Charyl Chapuis yang pernah bermain untuk tim Nasional U-17 Swiss tetapi sekarang dia bermain untuk skuat Thailand?,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan #SaveEzraWalian masih menjadi trending topic. (eys)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button