PROVINSI BANTEN, biem.co — Perekonomian di Banten pada triwulan IV 2018 tumbuh sebesar 5,98% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan Ill 2018 sebesar 5,89% (yoy) dan juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional triwulan IV 2018 sebesar 5, 18% (yoy) serta Jawa sebesar 5,82%.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh lapangan usaha (LU) pertanian, perdagangan, akomodasi & makan minum, konstruksi, dan transportasi.
“Pada triwulan IV ini meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Banten dari sisi penawaran didukung oleh peningkatan sektor pertanian, sementara di sisi permintaan didorong oleh komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh cukup kuat,” ujar Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Satuan Layanan Administrasi, Erry P. Suryanto pada paparannya di kegiatan KEKR Provinsi Banten, Rabu (20/03/2019).
Secara nominal Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten pada triwulan IV 2018 sebesar RP159,90 Triliun dan secara keseluruhan untuk tahun 2018 sebesar Rp614,90 Triliun.
Adapun pangsa PDRB Banten terhadap nasional sebesar 4,10% dan terhadap Jawa 7,02%. Secara keseluruhan tahun 2018 perekonomian Banten tumbuh 5,81% (yoy) atau lebih tinggi dibandaingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yaitu sebesar 5,73% (yoy).
“Dibandingkan dengan provinsi yang ada di Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi Banten merupakan tertinggi ketiga, PDRB setelah Provinsi D.l. Yogyakarta dan Provinsi DKI Jakarta,” imbuhnya.
Sementara pada triwulan I di tahun 2019, Ery memperkirakan akan ada penurunan dalam kisaran 5,5% sampai dengan 5,9% (yoy).
“Berbeda dengan triwulan IV 2018, pada triwulan I di tahun 2019 diperkirakan akan ada penurunan dalam kisaran 5,5% sampai dengan 5,9% (yoy),” tutupnya.
