biem.co – Bigo Live, perusahaan internet asal Singapura yang beroperasi di Indonesia sejak akhir 2016 ini mulai menghapus konten-konten negatif di platformnya.
Berdasarkan hasil pantauan dan pengawasan Subdit Pengendalian Konten Internet Ditjen Aptika beberapa waktu lalu, ada sebanyak 200 ribu konten negatif yang telah diblokir oleh Bigo sejak Januari 2017 hingga Februari 2019.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu dalam rilis yang dipublikasikan Kominfo.
“Jenis konten yang diblokir antara lain konten streaming yang menampilkan pakaian tidak senonoh, tarian tidak senonoh, serta pembicaraan yang tidak senonoh. Pemblokiran dilakukan berdasarkan temuan tim monitoring dan laporan dari pengguna Bigo,” katanya.
Menyoal hal ini, Kementerian Kominfo RI pun mengapresiasi langkah positif yang dilakukan Bigo.
Seperti diketahui, bahwa pada 14 Januari 2019, Dirjen Aplikasi Informatika bersama Pimpinan Bigo Live Indonesia telah melakukan penandatangan MoU tentang penanganan konten pornografi secara bersama-sama menggunakan sistem Artificial Intelegence (AI).
Sebelumnya pada Desember 2016, Kominfo pernah melakukan pemutusan akses Bigo Live dari Indonesia. Namun setelah Bigo memperbaiki SOP dan mekanisme streaming, blokir dibuka kembali pada 13 Januari 2017. Saat ini, terdapat sekitar 20 juta warga Indonesia tercatat sebagai pengguna Bigo Live. (hh)