KOTA SERANG, biem.co – Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten ternyata masih banyak warganya yang menghuni rumah tak layak huni (RTLH). Akibatnya permukiman warga Kota Serang masih terlihat kumuh. Berdasarkan data dari Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang Hidayat, menyebutkan masih ada 1.300 RTLH.
Menurut Hidayat, belasan ribu RTLH tersebut tersebar di enam kecamatan di Kota Serang. Dari enam kecamatan tersebut, Kecamatan Kasemen sebagai salah satu penyumbang warga yang memiliki RTLH.
“Iya mungkin karena kemampuan ekonominya yang rendah,” katanya kepada biem.co, di Lingkungan Benda, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Jumat (08/03/2019).
Lanjut Hidayat, DPRKP berjanji akan memperbaiki belasan ribu RTLH warga Kota Serang melalui bantuan stimulus perumahan swadaya senilai Rp 15 juta untuk per unit. Untuk tahun 2019 ini unitnya yang terealisir diverifikasi ke pemerintah pusat jumlahnya sekitar 300 RTLH.
“Kebanyakan di Kecamatan Curug. Ga tahu usulan kami merata ya per kecamatan. Tapi ya ga tahu di pusatnya mungkin ada kajian lain,” ucap dia.
Ia menjelaskan, dana bantuan stimulus perumahan swadaya senilai Rp 15 juta itu berupa bahan material seperti pasir, batu bata, batu kali, batu split, semen, dan lainnya. “Kalau berupa uang rawan diselewengkan,” jelasnya.
Hidayat menyebutkan, kriteria RTLH yang berhak mendapatkan bantuan stimulus perumahan swadaya yakni atap rumah yang menggunakan rumbia, lantai rumah yang belum diplur alias tanah, dan dinding rumah yang masih pakai bilik bambu. (iy/red)