biem.co – Adakah diantara sobat biem yang gemar atau masih kurang suka membaca? Ada banyak alasan kenapa banyak orang yang kurang suka membaca. Ada yang berpendapat karena buku yang biasanya dibaca terlalu banyak tulisan, sedikit gambar, atau sangat tebal sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan satu buku.
Dilansir dari Republika, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. United Nations of Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mencatat bahwa warga Indonesia hanya memiliki skor minat baca 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 orang, hanya satu yang rajin membaca. Amat disayangkan bukan?
Namun perlu diketahui oleh sobat biem, jika ada alasan kalian kurang akan minat baca, ternyata ada alasan juga kenapa kamu harus rajin membaca buku. Dilansir dari Inspira, selain menambah kemampuan wawasan dan pengetahuanmu akan suatu hal, ternyata membaca buku juga mengurangi risiko penyakit. Berikut ulasannya.
- Dengan membaca buku, sama saja kita mengurangi risiko 2,5 kali lebih rendah akan terserang penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer adalah penyakit progresif atau perlahan-lahan yang ditandai dengan menurunnya daya ingat, kemampuan berpikir, serta perubahan perilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
- Meningkatkan jumlah kosa kata dan kemampuan berbicara sebanyak 5-15% dari hasil membaca. Untuk sobat biem yang menyukai atau ingin belajar public speaking, ada baiknya banyak membaca buku dan banyak berlatih ya.
- Dengan membaca juga bisa menambah wawasan dan pengetahuan sobat biem. Kapasitas dalam diri akan berkembang seiring mengikuti perkembangan zaman.
- Jika sobat biem kurang suka membaca buku dengan pembahasan yang ‘agak berat’, bisa membaca buku novel teenlit, atau komedi. Karena dengan membaca buku, bisa meredakan ketegangan otot, sampai menurunkan stress hingga 60%.
- Dengan membaca buku, sobat biem dapat memiliki pemikiran yang luas sehingga bisa menjadi pribadi yang terbuka terhadap perbedaan cara pandang.
- Dengan kamu rajin membaca, bisa meningkatkan kemampuan berpikir analitis yang membantu menilai secara obyektif fenomena sosial yang ada di masyarakat.
Bagaimana, menarik bukan? Ayo baca buku mulai dari sekarang! (FS)