KOTA SERANG, biem.co – Pendidikan formal dan informal perlu didorong untuk menyelesaikan persoalan rendahnya Angka Melek Huruf (AMH) di Kota Serang.
“Jika kita tahu di sekitar kita ada yang masih buta aksara, kita dorong mereka untuk memperoleh pembelajaran, untuk mereka tidak menjadi buta aksara lagi,” kata Junita Bahari Nonci, salah seorang pegiat literasi saat diwawancarai biem.co beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten pada 14 November 2018 yang dipublikasikan pada laman resminya, Kota Serang memiliki persentase sebesar 97,35 untuk AMH di tahun 2013.
Namun angka tersebut masih terbilang rendah dibandingkan Kota Cilegon, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Rendahnya AMH di Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi Banten juga dikatakan Nonci sangat menyedihkan.
“Kita, sih, inginnya sudah 100 persen meleknya tertangani, karena itu berkaitan dengan bagaimana cara mereka hidup,” ujar Nonci.
Kendati seperti itu, Nonci menuturkan untuk minat baca di Kota Serang sudah dapat dikatakan lumayan.
“Lumayan, karena relawan pegiat literasi terus bergerak,” katanya.
Menurutnya, peran serta keluarga pun sangat besar untuk menyelesaikan persoalan rendahnya AMH di Kota Serang ini.
“Karena keluarga merupakan role model bagi generasi penerusnya,” tandasnya. (Iqbal/red)