KOTA SERANG, biem.co – Kasemen menjadi kecamatan terkumuh di Kota Serang. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Serang Syafrudin saat memberikan sambutan pada kegiatan Edukasi Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Bank Sampah Kecamatan Kasemen yang dihelat di Aula Resto Cibiuk Kota Serang, Rabu (20/02).
Bukan tanpa alasan Kasemen disebut Kecamatan terkumuh, karena warganya masih banyak yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan.
“Masih banyak warga Kasemen yang membuang sampah ke kali, rumah-rumah tak layak huni dibangun di pinggiran kali, wajar disebut kumuh,” ucap Syafrudin.
Lanjut Syafrudin, ia meminta lurah menegur dan memberikan edukasi yang baik kepada warga mengenai kebersihan lingkungan.
“Lurah kan kepanjang tangan dari walikota, coba kasih contoh yang baik kepada warga, berikan edukasi menjaga lingkungan, jangan diam saja,” tegasnya.
Sementara, Camat Kecamatan Kasemen, Subagyo mengakui bahwa Kasemen termasuk dalam kecamatan yang tingkat kekumuhannya luar biasa.
“Betul memang Kasemen termasuk kumuh. Hal tersebut dikarenakan pola hidup masyarakatnya yang kurang peduli dengan lingkungan,” ungkapnya.
“Permasalahan air untuk mandi dan cuci menjadi masalah bagi warga karena air tanah mereka payaw sehingga warga enggan membuat kamar mandi sendiri, alhasil banyak warga yang mandi, nyuci, dan BAB di kali,” tambahnya.
Namun setelah ada perhatian lebih melalui program-program dari Pemerintah Kota Serang dan Provinsi Banten, sedikitnya mulai ada perubahan di Kecamatan Kasemen.
“Setidaknya ada kemajuan 60%, walaupun masih jauh dengan kecamatan lain di Kota Serang mengenai kebersihan lingkungan,” tutup Subagyo. (IY)