YOGYAKARTA, biem.co – Sejarah penindasan terhadap bangsa Palestina memang tidak ada habis-habisnya. Bangsa yang mengalami blokade oleh Israel sejak 2007 silam hingga kini masih terus mengalami penyiksaan dan penindasan.
Bersama puluhan relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jogja, aksi simpatik untuk Palestina digelar di perempatan Nol Km Yogyakarta, baru-baru ini.
Aksi yang dikemas dalam tema ‘Indonesia Selamatkan Palestina’ tersebut bertujuan untuk menggalang kepedulian masyarakat Indonesia, terutama Yogyakarta untuk tidak melupakan krisis kemanusiaan bangsa Palestina yang hingga kini kian menjadi-jadi.
“Kami ada di sini untuk terus menyuarakan penderitaan bangsa Palestina yang saat ini mengalami kondisi tersulit. Sebanyak 95 persen air di Palestina telah tercemar akibat Israel yang sengaja membuang limbah pabriknya ke sungai-sungai di Gaza, belum lagi di Gaza pasokan listrik dibatasi hanya dua sampai empat jam per hari,” ujar Kharis di sela-sela orasinya.
Selain aksi simpatik, para relawan juga menyempatkan melakukan penggalangan dana kepada para pengendara motor maupun mobil yang kebetulan melintas di perempatan titik nol tersebut.
Rencananya hasil penggalangan donasi akan digunakan untuk membantu Palestina dalam bentuk bantuan kemanusiaan dari Indonesia oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT).
“Ada tiga kebutuhan mendesak yang saat ini dirasakan masyarakat Palestina, yaitu air bersih, pasokan listrik, dan bantuan pangan. Nah, hasil penggalangan dana ini akan dipakai untuk membantu kebutuhan mendesak tersebut,” papar Bagus selaku Kepala Cabang ACT DIY.
Selama ini Lembaga kemanusiaan ACT terbilang sering mengirim bantuan kemanusiaan untuk Palestina mulai dari bantuan beras yang dikemas dalam program Kapal Kemanusiaan, bahan bakar untuk pasokan listrik rumah sakit di Gaza, dapur umum untuk mensuplai kebutuhan makanan, juga air bersih dalam bentuk mobile water tank yang beroprasi setiap harinya. (nsr/red)