biem.co — Tugas seorang protokoler tidaklah mudah, butuh dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam menjalani setiap aktivitasnya. Tuntutan kerja yang tinggi sangat melekat dengan keseharian seorang protokoler.
Hal tersebut juga dituangkan dalam UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan. Dalam tugasnya (Protokoler-red) harus mampu mengelola dan mengatur acara atau kegiatan secara professional. Mereka dituntut untuk terampil, tanggap, dan professional dalam menyelenggarakan sebuah acara. Protokoler pun harus mampu berkoordinasi dengan semua pihak yang mendukung acara, guna acara dapat berjalan dengan lancar, tertib, aman, dan nyaman.
Dewasa ini, yang menjadi protokoler selalu dilakukan oleh kaum adam karena alasan tugas yang berat dan ekstra meguras tenaga. Namun ada pemandangan berbeda di Tim Keprotokoleran di Ibukota Provinsi Banten, yaitu di Pemerintahan Kota Serang, dimana dalam anggota tim protokolernya ada seorang wanita tangguh dan energik yang selalu siaga mengawal kegiatan-kegiatan resmi pemkot dan kunjungan kerja Walikota dan Wakil Walikota Serang. Ia bernama Tuti Sumiati.
Dalam wawancara ekslusif bersama biem.co, wanita kelahiran 1 Desember 1975 ini mengaku mulai bergabung dengan Tim Protokoler Pemkot Serang sejak 2016 lalu, yang sejak awal ia berprofesi sebagai Pemandu Acara/Master of ceremony (Mc) dalam acara-acara besar.
“Saya pada awalnya berprofesi sebagai MC, namun di 2016 saya dipercaya untuk bergabung dengan tim protokoler orang nomor 1 di Kota Serang,” ucapnya.
Selama menjadi protokoler, Tuti (sapaan akrab) sangat menikmati setiap proses pekerjaan. Hujan, panas, dan waktu kerja yang tidak menentu menjadi menu wajib dalam pekerjaan, namun tetep ia jalani dengan santai.
”Alhamdulillah tugas protokoler wanita yang mengatur jadwal Walikota dan Wakil Walikota Serang saya sangat menikmati. Yaa, meskipun tantangannya ketika acara jauh dari kantor dan cuaca hujan, atau ketika panitia acara kurang kooperatif diajak koordinasi itu menjadi kendala,” imbuhnya sembari tersenyum.
“Karena motivasi saya pertama niat kerja adalah ibadah,mungkin terdengar klise, ya tapi ya itu deh yang membuat saya semangat menjalani tugas, dan tak lupa selalu minum kopi sebagai dopingnya,” tambah wanita yang suka ngopi ini.
Ditanya mengenai suka duka menjadi protokoler wanita, Tuti mengatakan banyak suka di bandingkan duka.
“Suka duka jadi protokoler, lebih banyak sukanya sih, karena banyak bertemu orang-orang baru, yang akhirnya nambah saudara, untuk itu saya harus jaga diri, jaga nama baik pimpinan dan institusi, karena sudah banyak yang mengenal. Semua saya jalani dengan Aje Kendor,” pungksanya. (IY)