KabarTerkini

Syafrudin: Kota Serang Belum Punya Ikon Produk Kreatif

KOTA SERANG, biem.co — Memasuki usia 11 tahun, Kota Serang belum mempunyai ikon produk kreatif yang bisa dijual untuk oleh-oleh kepada masyarakat luar Banten. Hal tersebut dikemukakan oleh Walikota Serang, Syafrudin, sesuasi menghadiri kegiatan pendampingan Pojok Wirausaha di ruang serba guna kantor kelurahan Cipocok jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, kota Serang, Jumat (01/02).

“Ikon di Kota Serang ini kan belum ada ya. Selama 11 tahun ini memang belum terlihat ikon yang benar-benar bisa dijual ke masyarakat luar,” katanya.

Syafrudin menyebutkan, ada produk UMKM yang terdapat di Kota Serang seperti sate bandeng, rabeg, dan ketan bintul. Namun produk tersebut merupakan beberapa produk makanan.

“Itu bukan salah satu ikon, karena itu tidak bisa bertahan berhari-hari. Makanya lagi kita cari apa ciri khas Kota Serang yang bisa dijual ke masyarakat luar. Sehingga masyarakat luar yang berkunjung ke Kota Serang mendapatkan kesan. Kalau duren kan hanya sewaktu-waktu aja,” imbuhnya.

Untuk menghasilkan produk kreatif, Syafrudin mendorong kepada pelaku UMKM untuk berani berinovasi dalam memproduksi produknya. Pasalnya modernisasi zaman dan persaingan produk UMKM terus semakin inovatif. Untuk itu Pemkot Serang pun siap memfasilitasi masyarakat UMKM salah satunya dari pemasaran produknya.

“Sebenarnya Pemkot kayak kemarin di acara Serang Indie Book Fair (Seba) yang diadakan kelompok mahasiswa di Iwak Banten kawasan Stadion Maulana Yusuf. Itu salah satu upaya untuk mengejar ketertinggalan,” ungkapnya.

Selain itu, persoalan permodalan usaha pihaknya pun siap membantu para pelaku usaha kecil menengah.

“Kalau permodalan saya kira banyak yang bisa menjanjikan kayak Bank BJB dan Bank BRI. Ini bisa malah tidak ada jaminan. Tidak ada bunga. masyarakat akan diberikan fasilitas kredit. Sesuai dengan kemampuan dan keinginan,” tutup Syafrudin.

Sementara itu, Lurah Cipocok Jaya Sobirin, menjelaskan, keberadaan pojok wirausaha Cipocok Jaya itu untuk membangkitkan semangat masyarakatnya agar berwirausaha.

“Mudah-mudahan dengan adanya wirausaha ini termasuk aparat kelurahan yang sudah pensiun nantinya sudah punya bekal untuk menghadapi masa pensiun,” ujarnya.

Lebih lanjut, sobirin mengatakan, produk usaha yang telah dilakoni masyarakatnya saat ini masih fokus terhadap produk makanan mulai dari rabeg, coklat, dan telor asin.

“Yang sudah jalan itu jual telor asin. Kita beli telornya di Kecamatan Pontang agak murah. Kita asin, kemudian telor asin kita jual lagi seharga Rp 3000 per biji. Alhamdulillah ini sudah berjalan. Kalau produk barang kita belum. Sementara ini baru kerajinan membuat asbak rokok dan vas bunga dari barang bekas yang dikemas,” imbuhnya. (IY)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button