biem.co – PS Tira yang merupakan salah satu klub kontestan Liga 1 memastikan melakukan merger dengan klub Liga 3, Persikabo Bogor. Kepastian itu disampaikan oleh Sekretaris PS Tira, Yandri.
Yandri mengatakan, hasil tersebut didapatkan setelah manajemen PS Tira bertemu dengan manajemen tim yang bermarkas di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor itu.
“Iya setelah manajemen kami bertemu dengan manajemen Persikabo, akhirnya menghasilkan keputusan kami fixed merger,” katanya.
Meskipun merger, lanjut Yandri, Persikabo Bogor masih dipersilakan bertanding di Liga 3 2019.
“Kami persilakan Persikabo jika masih ingin bermain di Liga 3, asalkan klub yang bertanding tersebut satu manajemen dengan PS Tira,” tambah Yandri.
Yandri juga mengatakan, nama baru PS Tira setelah bermerger dengan Persikabo Bogor. “Setelah merger, namanya menjadi Tira Persikabo,” tandasnya.
Merger sebenarnya bukan hal baru dalam dunia sepak bola. Hal ini terjadi di berbagai belahan dunia. Di era modern, biasanya merger dilakukan dengan mengincar tiga hal: dominasi daerah, kekuatan finansial, dan prestasi.
Dengan mergernya PS Tira dengan Persikabo, setidaknya mereka mendapatkan dua dari tiga hal itu.
Pertama, Persikabo yang bermain di Liga 3 akan langsung naik ke Liga 1 mengisi posisi PS Tira. Kedua, mereka juga akan mendapatkan kekuatan finansial karena situasi keuangan peserta Liga 1 pasti lebih baik dibandingkan divisi tiga.
Meski langsung naik ke Liga 1, Persikabo bukanlah sebuah kesebelasan instan apalagi siluman. Persikabo sudah mempunyai cerita panjang dalam sejarah sepak bola Indonesia yang juga memiliki basis kelompok suporter yang militan.
Jika melihat catatan klub lain dalam persepakbolaan Indonesia, Apabila PS Tira rela mengesampingkan embel-embel TNI dan fokus membangun sepak bola Kabupaten Bogor, bukan tidak mungkin mereka dapat menjadi contoh kesebelasan profesional layaknya Bali United ataupun Borneo FC. (eys)