biem.co – Salah satu rumah produksi Indonesia yaitu Warna Pictures kembali menggarap film bertema Islam dan kemanusiaan. Setelah sukses memproduksi film “212, The Power of Love”, kini kembali memproduksi film yang berjudul “Hayya”.
Sama seperti film pertamanya, Warna Pictures kembali menggandeng pembuat film dokumenter Jastis Arimba sebagai penulis skenario dan sutradara di film “Hayya”. Ali Eunoia bertindak sebagai penulis skenario. Sementara itu, ustadz Erick Yusuf, Imam T. Saptono, Asma Nadia, Oki Setiana Dewi, dan Helvy Tiana Rosa sebagai jajaran produser.
Film ini mengambil latar atas konflik yang terjadi di Palestina, dimana Fauzi Baadila dan Adhin Abdul Hakim kembali menjadi tokohnya. Tidak hanya itu, Meyda Sefira, Hamas Syahid, Fajar Lubis, Asma Nadia, dan YouTuber Ria Ricis pun ikut berperan dalam film tersebut.
Dilansir dari Republika.co.id, proses produksi film Hayya direncanakan mulai awal Januari 2019. Tim sineas menargetkan penayangan perdana film pada bulan Agustus atau September di tahun yang sama.
Karakter bernama Hayya yang menjadi judul film diperankan oleh aktris cilik pendatang baru, Amna Hasanah Sahab. Jinan Muslim, wanita asli Gaza yang kini tinggal di Indonesia, dan juga istri dari aktivis Gaza yaitu Muhammad Husein pun akan ikut serta berperan menjadi seorang ibu dari Hayya tersebut. Rencananya, akan ada beberapa aktor dan aktris ternama lainnya yang juga terlibat menjadi cameo dalam film.
Film berkisah tentang Rahmat (Fauzi Baadila), jurnalis yang sedang belajar memahami arti cinta dan keimanan. Dia tengah dihantui perasaan bersalah serta dosa masa lalu, merasa perlu melakukan hal berbeda dalam proses hijrahnya. Rahmat memutuskan menjadi jurnalis lepas dan relawan kemanusiaan di berbagai wilayah Indonesia yang terkena bencana. Ditemani rekannya, Adin (Adhin Abdul Hakim), dia juga menjadi relawan kemanusiaan di wilayah perbatasan Palestina.
Saat bertugas menjadi relawan kemanusiaan dan jurnalis di daerah tersebut, Rahmat bertemu sosok Hayya. Gadis lima tahun itu menjadi yatim piatu akibat konflik di Palestina. Hubungan Hayya dan Rahmat menjadi sangat dekat. Hingga suatu hari, Rahmat harus kembali ke Indonesia karena berencana menikah dengan kekasihnya, Yasna. Hayya yang tidak ingin kehilangan Rahmat justru melakukan aksi nekad diluar dugaan.
Fauzi Baadila pun berharap, dalam film ini bisa menambah kepedulian bukan hanya bicara kasihan saja, tetapi ada ikatan batin. Donasi pun juga diperlukan oleh mereka. [uti]